SuaraSumsel.id - Sosok Rofiqoh Purnama Ria berhasil mencatat namanya sebagai doktor ilmu pertanian termuda di Universitas Sriwijaya atau Unsri. Rofiqoh Purnama Ria dinyatakan lulus dengan pujian (cumlaude) setelah menjalani ujian akhir disertasi terbuka mahasiswa program doktor (S3) yang dipimpin Dekan Fakultas Pertanian Unsri Dr A Muslim di Ruang Doktor Kampus Program Pasca Sarjana (PPs) Unsri Palembang.
Dekan Fakultas Pertanian Unsri Dr A Muslim menjelaskan bersamaan dengan doktor milenial itu, Unsri juga meluluskan dua doktor ilmu pertanian lainnya yakni Dora Fatma Nurshanti, dan Fitra Gustiar.
Kelulusan tiga doktor tersebut menambah daftar panjang doktor ilmu pertanian lulusan Universitas Sriwijaya.
Ujian terbuka dan promosi doktor ilmu pertanian tersebut tampil sebagai penguji dan promotor seperti Dr Yakub, Dr Firdaus, Dr Susilawati, Prof Zulkarnain (penguji tamu dari Universitas Jambi), Prof Benyamin Lakitan, Dr Mery Hasmeda, dan Dr Ferlinahayati, katanya.
Baca Juga:BREAKING NEWS, Tokoh Masyarakat Sekaligus Pengusaha Sumsel Kuyung Kritis Meninggal Dunia
Sebelum dilakukan ujian terbuka tersebut, doktor ilmu pertanian lulusan perguruan tinggi negeri di Ibu kota Provinsi Sumsel itu mencapai 137 orang.
"Dengan suksesnya ketiga mahasiswa program doktor (S3) itu mengikuti ujian terbuka dan semuanya dinyatakan lulus cumlaude hingga 2 Agustus 2023 ini jumlah doktor ilmu pertanian Unsri mencapai 140 orang," ujar Dekan Pertanian Unsri itu.
Sementara Promotor ketiga mahasiswa program doktor (S3) itu Prof Benyamin Lakitan menjelaskan jika peserta ujian pertama Dora Fatma Nurshanti meraih gelar doktor dengan menjalani studi dan penelitian tanaman porang selama tiga tahun.
Sedangkan peserta ujian akhir disertasi terbuka mahasiswa program doktor (S3) kedua Rofiqoh Purnama Ria dan peserta ketiga Fitra Gustiar meraih gelar doktor dengan menjalani studi dan penelitian tanaman sayuran selama dua tahun.
Melansir ANTARA, doktor pertanian milenial Rofiqoh didampingi dua doktor baru Dora Fatma Nurshanti, dan Fitra Gustiar mengatakan jika mereka akan menyiapkan program pemberdayaan pemuda desa menjadi petani milenial dengan memanfaatkan lahan tidur atau yang tidak produktif di kawasan desa dengan tanaman sayur-sayuran dan budidaya ikan.
Baca Juga:1125 Bacaleg di Sumsel Lakukan Perbaikan Berkas Pendaftaran, Penyebabnya Karena Ini
Program pemberdayaan pemuda desa itu diharapkan pada 2023 ini bisa segera dimulai dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah atau pihak perusahaan milik pemerintah dan swasta, kata doktor milenial itu.