SuaraSumsel.id - Perkembangan digitalisasi mendorong berbagai produk pelaku usaha mikro memiliki pasar - pasar baru. Meski muncul pasar-pasar baru, pelaku usaha mikro ini pun punya tantangan baru. Setidaknya ini pun diungkapkan oleh pelaku usaha mikro dengan produk unggulan Sumatera Selatan (Sumsel).
Produk unggulan Sumsel, seperti halnya kain jumputan, kain songket, sampai produk kuliner seperti hal kerupuk kemplang dan pempek mulai merambah sejumlah pasar-pasar baru yang selama ini mungkin tidak terlayani secara offline.
Owner PaSH Songket, Kgs M Aditia menceritakan pasar digital membuka peluang pembeli-pembeli baru, namun tidak semua bisa terjangkau dengan layanan perbankan pada umumnya.
Ia menceritakan kerap mendapatkan pembeli-pembeli kain songket yang berada di kabupaten-kabupaten yang mungkin masih minim infrastruktur transportasi maupun jalan dan jembatan. Situasi ini membuat pembeli produknya mempertanyakan jenis bank pada transaksi jual belinya.
Baca Juga:Geger, Pelajar SMK di Muara Enim Sumsel Tewas di Rumah Kosong
“Sering ditanya, bisa pakai rekening BRI, karena di sini paling dekat dengan ATM BRI, atau Agen Brilink. Tapi ada juga yang mengungkapkan ingin pakai BRI saja, karena hanya BRImo sebagai mobile banking,” ujar M Aditia.
Kain songket yang menjelajahi pembeli-pembeli yang berada di kawasan kabupaten cenderung merupakan pasar dengan nasabah yang dominan perbankan BRI. “Karena hanya BRI, layanan BRI yang sampai ke pelosok melayani kebutuhan perbankan, dan lebih dekat dengan masyarakat,” sambungnya.
Hal yang sama diungkapkan pengrajin kain tenun di klaster Tuan Kentang Palembang, Udin Abdillah. Dia pun mengungkapkan bagaimana pembeli-pembelinya makin luas karena digitalisasi, meski demikian layanan BRI mendukung perkembangan pasar-pasar baru tersebut.
Di mana, ia pun sering sejumlah kain-kain produk tenun ke pembeli-pembeli dengan jangkauan di kabupaten, pelosok dan lainnya. Situasi ini makin dipermudah karena adanya layanan perbankan BRI yang sangat luas sehingga mudah diakses oleh para pembelinya.
“Dari sejumlah rekening yang kami sediakan untuk pembeli, BRI memang paling sering ditanyakan, dan dipergunakan. Karena memang sejumlah pembeli berada di daerah-daerah pelosok, yang cenderung lebih terjangkau oleh perbankan BRI,” ujarnya.
Sama halnya, saat masyarakat mengenal BRI sebagai perbankan dengan layanan ATM yang sampai berada kawasan terpencil. Diceritakan Udin, sejak dahulu, ia mengenalkan perbankan BRI ialah perbankan nasional yang mampu menjangkau masyarakat dengan lebih luas. Bahkan layanan tersebut sangat mudah diakses oleh masyarakat.
“Keunggulan BRI memang layanan luas, dari dulu kita tahu BRI punya gerai bank, ATM, juga itu BRIlink paling mudah ditemui,” imbuhnya.
Keunggulan BRI ini pun diakui penjual kain jumputan di pasar raya Ramayana. Sari, penjual kain jumputan pun mengungkapkan apresiasi yang sama pada perbankan BRI.
Dia pun makin mulai mendapatkan pembeli-pembeli yang berada bukan di kawasan perkotaan. Meski demikian layanan perbankan sangat memudahkan pelaku usaha mikro dan pembeli bertransaksi. “BRI memang paling banyak dipilih oleh pembeli yang jauh dari kota, di pinggiran dan memang lebih banyak dipergunakan,” ujarnya.
Dalam kesempatan MoU dengan Kementerian Hukum dan HAM Sumsel, RCEO BRI Palembang Wahyudi Dermawan mengungkapkan BRI secara nasional dengan 19 kantor wilayah, satu kantor cabang khusus sekaligus 461 kantor cabang serta sampai 5.293 BRI uni, dan layanan perbankan lainnya dengan real time online sistem akan mendukung layanan terhadap nasabah
BRI pun mengembangkan jaringan e-channel dan saat ini BRI memiliki 152.443 Jaringan e-channel baik ATM, EDC,CDM, E-Buzz) seluruh Indonesia, akan mempermudah nasabah.
Untuk di wilayah BRI Palembang, wilayah kerja meliputi tiga provinsi yakni Sumsel, Bangka Belitung dan Jambi dengan layanan 21 kantor cabang, serta jaringan e-channel sebanyak 590 ATM, CRM 330, BRILink 3.133 dan 4.551 EDC.
“Selain itu, untuk mendukung sekaligus memperlancar jaringan komunikasi, Bank BRI memiliki satelit yang dinamakan BRISAR, yang menjadikan BRI bukan hanya satu-satunya bank di Indonesia tetapi juga di dunia yang memiliki satelit sendiri,” ujarnya menjelaskan.