SuaraSumsel.id - Sore di akhir bulan Juni lalu, ruas jalan Muhajiddin terlihat padat. Sama padatnya seperti hari-hari sebelumnya mesti umat muslim di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akan merayakan Idul Adha.
Meski demkian, kepadatan jalan ini tidak seperti sebelumnya. Setelah kampung ini menjadi klaster pempek UMKM BRI, geliat ekonomi di salah satu kampung pempek ini terus meningkat.
Sebanyak 15 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pempek di kawasan 26 Ilir menjadi bagian klaster binaan region officer PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk cabang Palembang.
Kekinian kawasan yang berada di sepanjang jalan Muhajiddin makin dikenal sebagai kampung pempek dengan harga lebih terjangkau atau ekonomis.
Makin pesat kunjungan kampung pempek tersebut diungkapkan Ketua klaster pempek 26 Ilir Palembang, Hendri Yusuf.
Dia menceritakan kawasan kampung pempek 26 ilir ini makin berkembang dengan jumlah kunjungan pembeli nan padat. Selama tujuh tahun terakhir, kampung ini juga bergeliat menjadi kampung wisata di Palembang.
“Sebelumnya kawasan ini ialah warung-warung pempek yang kemudian terus berkolektif mengembangkan usaha pempek bersama,” ujarnya santai.
Mengingat sejumlah pelaku UMKM di kawasan 26 ilir Palembang ini masih terikat hubungan saudara atau keluarga besar. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk hadir dengan membentuk klaster-klaster unit usaha mikro, salah satunya ialah klaster pempek 26 ilir Palembang.
Ia pun menyebutkan sejumlah program disalurkan BRI di klaster pempek 26 ilir Palembang tersebut. Dari sektor produksi, BRI membantu alat vakum yang mempermudah pelaku usaha menjangkauan pasar pempek lebih luas. Alat bantu vakum memudahkan pedagang UMKM mengirimkan pempek lebih jauh dengan kualitas lebih awet.
Baca Juga:BRIlian Preneur Asal Sumsel: Bawa UMKM Songket Palembang Naik Kelas Dengan Digitalisasi
Dari sisi layanan perbankan, BRI pun memberikan layanan digital, seperti halnya menyediakan mesin EDC dan barcode QRIS. Pembiayaan pada pegawai juga menggunakan rekening BRI, atau BRImo.
- 1
- 2