SuaraSumsel.id - Keriuhan pasar tradisional 16 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terekam jelas sore itu. Di akhir pekan lalu, pedagang sengaja membuka kiosnya lebih lama dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Maklum, masyarakat Palembang memang dikenal banyak menghabiskan waktu dengan aktivitas perdagangan. Sama seperti halnya yang dilakukan pedagang tas, Dian Tajir.
Pedagang di pasar 16 ilir Palembang dengan sangat bangga mengaku sebagai nasabah lama BRI cabang A Rivai. BRI pun memberikan layanan berupa papan reklame yang menginformasikan nama usaha yang sudah dijalankan sejak tahun 2008 lalu.
Sore itu, Dian Tajir tengah bersiap menutup usahanya karena sudah lebih lama menunggu pembeli. Ia bercerita jika cukup mengikuti perkembangan digitalisasi yang digalakkan BUMN BRI.
Baca Juga:Resep Panjang Umur Calhaj Tertua Asal Sumsel Mbah Karto yang Berusia 105 Tahun
“Oh iya nasabah BRI, sudah lama. Sekarang BRI memudahkan nasabah ya, makin digital,” ujarnya kepada Suara.com yang mengunjungi kios usahanya di akhir pekan tersebut.
Dia mengungkapkan sudah sejak lama menggunakan perbankan BRI karena ada keuntungan yang didapat. Sejak awal tahun 2023 ini, ia pun dikenalkan dengan sistem mobile banking, BRImo.
“Itu pun karena permintaan transaksi digital dari pelanggan makin sering ditanyakan. Mereka sering tanya, apakah bisa transfer lalu ada rekening BRI, tidak,” ujar Dian menirukan sejumlah permintaan pelanggannya.
Dian yang merupakan pedagang tas dengan skala menengah ini pun mengungkapkan jika transaksi yang dilakukannya paling rendah Rp 500 ribu per hari. Nilai transaksi itu pun mulai makin bergeser ke digital.
“Misalnya sekitar 40 persen, sudah transaksi digital. Karena itu, pembeli sudah mulai mengalihkan transaksi mereka juga. Ada juga yang sebagian masih tunai, atau pembayaran tunai mereka mengalami kekurangan sehingga sisanya dibayarkan transfer,” terang Dian.
Baca Juga:Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Rp 37 Miliar, Ketua Cabor Bergantian Diperiksa Kejati
Dengan satu nomor rekening, Dian mengungkapkan telah mampu mengelola transaksi pada tiga unit penjualan usaha tas miliknya. Ia biasa menjual dalam beragam partai jenis tas, ada yang dijual satuan, ada juga yang dijual dalam partai besar.
“Biasanya transaksi besar itu, saat membeli tas dari pedagang besar, transaksinya di atas Rp 5 juta, namun semuanya bisa di-handle- dengan satu nomor rekening BRI saja,” ujar dia bangga.
Menurut ia, kekinian makin banyak pedagang yang menggunakan mobile banking BRImo. Dengan keunggulan berupa layanan tarik dan setor tunai tanpa harus menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), BRI memang makin memberikan kemudahan pada nasabahnnya.
“Hampir di satu lorong ini, pedagang dibuatkan BRI reklame yang sama, rata-rata mungkin nasabah BRI lama juga,” imbuh Dian.
Dia menambahkan layanan yang diberikan BRI juga menyentuh pedagang di Pasar Kuto dan Pasar Perumnas Palembang. “Saya ada kios juga di sana (dua pasar tradisional tersebut), pedagang di sana juga pakai layanan BRImo yang sama,” aku ia.
Dian mengungkapkan layanan QRIS BRI makin memudahkan dirinya terutama pembeli dengan tanpa dikenakan biaya alias gratis.
Karena menurut ia, ada layanan sebelumnya yang mengenakan biaya jika bertransaksi bukan tergolong pelaku usaha UMKM. “Jika tidak salah, ada potongan jika nilai transaksi besar, tapi persennya kecil, sekitar 0,07 persen. Kekinian pakai QRIS gratis,” pungkas ia.