Karena, Novi mengungkapkan pengalaman menggunakan teknologi perbankan lainnya membutuhkan waktu mendapatkan uang dalam transaksi tersebut.
“Ada sistem transaksinya gelondongan, sehingga jika transaksi di akhir pekan, uangnya baru bisa diambil atau masuk di rekening kita, pada hari Senin. Padahal, pada akhir pekan, kebutuhan modal, atau uang juga dibutuhkan,” akunya.
Apalagi sistem uang yang tidak terperinci, Novi mengaku membutuhkan tenaga dan waktu lainnya guna mengetahui sumber dananya yang masuk ke rekeningnya.
”Sistem gelondongan yang selalu masuk di setiap Senin, kadang juga butuh tenaga keuangan atau waktu merinci, uang yang masuk merupakan transaksi yang mana dan apakah seluruh transaksi masuk,” sambung Novi.
Baca Juga:Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Rp 37 Miliar, Ketua Cabor Bergantian Diperiksa Kejati
Terlebih pengalaman Novi, jika dalam transaksi perbankan lainnya juga dikenakan biaya. Setiap transaksi bakal dikenakan diskon mencapai 0,03 sampai 0,07 persen. Sebagai pelaku bisnis UMKM pengenaan potongan tersebut cukup mengurangi pendapatan. “Terpenting, saya butuh informasi yang lengkap dalam setiap layanan perbankan yang ditawarkan. BRI saat ini selalu saya pakai per harinya, sudah lebih nyaman sekarang,” imbuhnya.
Dengan QRIS BRI statis, Novi mengungkapkan transaksinya makin moncer kekinian. Ia lebih mudah memenuhi kebutuhan pembeli jika menggunakan layanan perbankan BRI. “Semua layanan sesama BRI, gratis, realtime dan sangat memudahkan. Makin sangat terbantu sekarang,” pungkas pengusaha dengan tiga anak ini.