SuaraSumsel.id - Kebakaran cukup besar terjadi di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) tepatya di jalan Depaten Lama 27 Ilir, Ilir Barat 2 di depan kantor Lurah 27 Ilir. Peristiwa kebakaran yang terjadi usai umat muslim ramai usia melaksanakan sholat tarawih.
Kebakaran ini pun sontak menghebohkan warga yang dikenal sebagai pusat warga asli Palembang ini. Berdasarkan penyelidikan polisi, terdapat lima bangunan yang terdampak dan satu diantaranya merupakan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK).
Adapun penghuni 4 rumah, mencapai 21 orang.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sigihartono turun memantau proses evakuasi. Tak hanya pihak kepolisian, Gubernur Herman Deru yang mengunjungi di lokasi di saat kondisi api sudah padam.
Baca Juga:Bakal Naik 40 Persen Saat Arus Mudik, Berikut Jadwal Kenaikan Tarif Bus Damri di Sumsel
“Baru selesai terawih tadi saya dapat berita kalau terjadi kebakaran di Jalan Temon, di situ saya langsung terngiang di kepala kalau di sini adalah kawasan padat penduduk. Saya mau berterimakasih kepada warga setempat yang juga gotong royong memadamkan api agar tidak jauh menyebar,” ujarnya.
Herman Deru menyampaikan ada lima bangunan satu antaranya merupakan TK Syailendra dan empat rumah warga yang dihuni oleh 7 anggota keluarga terdiri dari 21 orang. “Alhamdulillah seluruh korban selamat, dan untuk TK segera kita pulihkan sebelum masuk masa pembelajaran,” ucap Deru.
Warga dievakuasi tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh pihak Kecamatan Ilir Barat 2 Palembang. “Yang terpenting juga adalah dokumen pribadi korban, saya minta Kapolrestabes Palembang untuk petugas yang mendatangi korban membantu untuk mendata, ” tuturnya.
Sementara mengenai penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan polisi.
Salah satu keluarga pemilik rumah kebakaran menyebut sumber api berasal dari korsleting yang menyambar bahan mebel milik korban yang merupakan pengerajin mebel/ “Pertama dari rumah yang sebelah kanan, terus ke TK baru kerumah satu lagi yang sebelah kiri,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com
Baca Juga:Beda-Beda Kebijakan THR Pegawai Honorer di Sumsel, Apa Karena Mau Pilkada?