Kekerasan Terus Mengancam Ruang Hidup, Aktivis Perempuan Palembang Gelar Orasi di Taman Kota

Aktivis perempuan di Palembang memperingati hari perempuan internasional di taman kota, Kambang Iwak Park (KIP).

Tasmalinda
Rabu, 08 Maret 2023 | 20:28 WIB
Kekerasan Terus Mengancam Ruang Hidup, Aktivis Perempuan Palembang Gelar Orasi di Taman Kota
Aktivis perempuan Palembang beroreasi kampanye anti kekerasan di taman kota

SuaraSumsel.id - Hari Perempuan Internasional juga dirayakan aktivis di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Tuntutan utamannya ialah mencegah sekaligus melawan kekerasan terjadi pada kelompok perempuan.

Direktur WCC Palembang Yesi Ariyani juga mengungkapkan jika gerakan keadilan bagi perempuan harus terus dikampanyekan.

"Kekerasan masih mengancam ruang hidup perempuan termasuk di Palembang ini," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (8/3/2023).

Berdasarkan catatan pada tahun 2023 lembaga WCC yang menjadi anggota Konsorsium Permampu bersama Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumsel sekaligus Jaringan Aktivis Perempuan Palembang, kekerasan pada perempuan terus mengancam.

Baca Juga:Pantas Jadi Incaran, Potensi Batu Bara di Sumsel Diklaim 50 Persen Cadangan Nasional

"Karena itu, diperlukan gerakan bersama melawannya sekaligus mendukung pemenuhan hak-hak perempuan," sambung Yessi.

Pada tahun 2022 lalu, setidaknya sebanyak 112 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani langsung. Jumlah ini belum termasuk kasus yang ditangani lembaga pengada layanan pendampingan dan advokasi perempuan lainnya di Palembang.

"Kekerasan yang dialami perempuan telah mengancam mereka untuk dapat hidup aman, mengancam kebebasan sehingga muncul mendiskriminasi perempuan. Sayangnya permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan pemenuhan hak-hak perempuan belum menjadi prioritas utama Pemerintah" sambungnya.

Padahal banyaknya permasalahan perempuan yang dialami sangat berdampak kepada tingginya angka kemiskinan.

"Di dalam konstitusi, jelas disebutkan bahwa, perempuan adalah Warga Negara Indonesia dan sudah menjadi tanggungjawab negara (pemerintah) untuk menjamin kehidupan perempuan yang layak, tidak terdiskriminasi dan bebas dari segala bentuk kekerasan," sambung Yessi.

Baca Juga:174.800 Batang Rokok Ilegal Asal Jatim Gagal Beredar di Sumsel, Harga Jual Lebih Murah

"Tidak mudah membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan. Apalagi menuntut tanggung jawab pemerintah atas kewajiban melakukan pemenuhan hak-hak tersebut dibutuhkan berbagai macam upaya dan kerja bersama berbagai pihak secara terus menerus untuk mewujudkannya," imbuh Yessi

Untuk itu, pada peringatan Hari Perempuan Internasional tahun 2023 ini, WCC Palembang dan Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumsel bersama Jaringan Aktivis Perempuan Palembang menyatakan  merangkul masyarakat untuk maju dan melakukan aksi membantu mencegah kekerasan terhadap perempuan dan mendorong pemenuhan hak-hak perempuan.

"Selain itu, meningkatkan  kesadaran serta membangun koneksi dan jaringan komunitas perempuan akar rumput dengan organisasi masyarakat sipil di Provinsi Sumatera Selatan terhadap pentingnya melawan kekerasan guna mendukung pemenuhan hak-hak perempuan sekaligus mendorong inisiatif semua pihak melawan kekerasan terhadap perempuan sekaligus mendukung pemenuhan hak-hak perempuan termasuk hak kesehatan perempuan," pungkasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini