SuaraSumsel.id - “Kamu pasti akan dapat bantuan peralatan salon kalau kamu mau mengajak seluruh teman-teman sesama bencong di dusun sini untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1,”
Begitulah kalimat persuasif yang ditirukan Irawan atau lebih akrab disapa Dek Wan dari tetangganya yang juga dikenal sebagai tim sukses salah satu calon bupati di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.
Waktu itu dirinya diminta untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2020 sebagai pelecut bagi kelompok waria di desanya agar mau mendukung dan memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 kala itu. Dengan iming-iming kelompok ini akan menerima bantuan usaha berupa peralatan salon bila pasangan calon yang dimaksud memenangkan kompetisi perebutan kursi kepala daerah di sana.
Sekitar pukul 18.00 WIB, tepat satu minggu sebelum pilkada bupati di Kabupaten Ogan Ilir diselenggarakan, Dek Wan dikejutkan dengan kehadiran TL yang mengaku hendak memangkas rambut dengan menggunakan jasa Dek Wan, transpuan yang sejak lima tahun terakhir mendirikan usaha salon secara mandiri di Desa Tanjung Pinang II Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.
Baca Juga:Gelar Zikir Akbar di Sumsel, Airlangga Hartanto: Semua Partai Ingin Berkomunikasi Dengan Golkar
Menggunakan kemeja rapi dipadukan dengan setelan celana chinos yang tidak sepenuhnya menutupi kaki, usia TL, 23 tahun waktu itu meminta agar rambutnya sedikit dirapikan oleh Dek Wan.
Meskipun Dek Wan merasa tidak ada yang perlu diubah dari penampilan surai pria dengan tinggi badan berkisar 170 cm tersebut, tetapi dia tetap saja diminta membentangkan kain kep kip ke tubuh pelanggan keempatnya di hari itu.
“Mau dipotong bagaimana rambut ini, perasaan aku ini sudah rapi,” pertanyaan demikian masih jelas diingat Dek Wan hingga sekarang, meskipun peristiwa tersebut sudah dilaluinya dua tahun lalu.
Tidak sedikitpun menjawab pertanyaan yang dilemparkan Dek Wan kepadanya, TL justru dengan volume suara yang cukup rendah tiba-tiba meminta Dek Wan untuk duduk di sampingnya dengan alibi mau mengajaknya melakukan pekerjaan yang dapat menunjang kesejahteraan bagi usaha salon Dek Wan.
Kecurigaan Dek Wan terhadap TL yang tidak betul-betul ingin mengubah penampilan rambutnya seketika terjawab dengan ajakan untuk menjadi partisipan pemenangan calon bupati dan wakil bupati yang telah disinggung berkali-kali oleh TL kepada Dek Wan pada lima hari sebelumnya.
Baca Juga:Pemilu Dipastikan Derek Inflasi Sumsel, Perlu Langkah Antisipasi
Momen seperti itu bukan kali pertama bagi transpuan kelahiran tahun 1979 ini. Dia mengaku sering mendapatkan tawaran untuk mencoblos sejumlah nama dari calon legislatif (caleg), partai politik (parpol), calon bupati, calon gubernur, bahkan hingga calon presiden. Entah apa yang mereka pandang dari Dek Wan yang sampai saat ini ditegaskannya tidak memiliki peran begitu besar di desa yang dia tinggali, hanya saja permintaan serupa terus mengalir kepadanya.
“Aku itu gak tahu ya kenapa mereka ini terus-terusan datang ke sini, kayaknya mereka sudah tidak punya malu untuk mengajak saya jadi tim pemenangan berkali-kali. Sebelumnya saya tertipu sama mulut manis mereka ini,” kata Dek Wan yang ditemui di kediamannya, (19/01/2023).
Begitulah keluh-kesah Dek Wan yang mengaku geram dengan sikap tim sukses dan calon pemimpin daerah yang kerap membual dengan janji-janji palsu yang mereka jual kepada kelompok waria di desanya. Dia pun mengaku, di desa itu saja ada sedikitnya tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ogan Ilir yang juga pernah berjanji akan memberikan jaminan kesejahteraan ekonomi terhadap waria di sana asalkan mereka mau menghimpun suara untuk kemenangan mereka.
Namun janji tinggallah janji, hingga kini Dek Wan hanya bisa menelan semuanya sebagai pelajaran penting agar tidak mudah terpancing dengan rayuan para politikus yang dia sebut hanya memanfaatkan hak suaranya saja.
“Kami ini apalah, kalau sudah habis kemauan mereka, mereka pasti lupa lah sama janjinya,” ujar dia sembari melemparkan ekspresi kesal mengarah ke gawai yang ada di genggaman tangannya.
Padahal sebelum itu ada banyak sekali program yang akan diusung mereka dengan mengatasnamakan kesetaraan hak bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir termasuk hak transpuan. Hanya saja, masih ada kesenjangan hak laki-laki, perempuan, dan transpuan.