SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) lakukan penataan taman dan lampu penerangan jalan di Kota Palembang guna menyambut Piala Dunia U-20 yang akan digelar pertengahan 2023 .
Penataan ini dilakukan demi menciptakan kenyamanan para delegasi dan pelancong selama ajang olahraga internasional itu berlangsung di Kota Palembang, pada Mei – Juni 2023.
Penataan tersebut menyasar taman-taman yang berada di kawasan seputaran Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sampai komplek olahraga Jakabaring Sport City (JSC).
Tampilan setiap taman dipercantik misal di antaranya dengan cara mengganti tanaman hias, dipasangkan pencahayaan hingga sedap dipandang.
Baca Juga:Mushola Miftahul Jannah Rugi Rp 3 Juta, Tertipu Bantuan Kemenag Atas Nama Ketua DPRD Sumsel
Sepanjang kawasan itulah yang paling sering dilintasi para tamu domestik atau pun mancanegara nantinya, sehingga harus ditata sedemikian rupa (sebagai citra daerah dan khususnya Indonesia di mata dunia), kata dia.
Proses pengerjaan penataan dilakukan secara proporsional oleh instansi terkait yang mempunyai wilayah kelola atas aset.
Pembagian itu meliputi Pemerintah Kota Palembang, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) dan Bandara SMB II.
Hal-hal yang berkaitan dengan tindak lanjut silahkan diatur dengan jalan musyawarah, apakah dilakukan bertahap atau keseluruhan, jelasnya.
Supriono pun berharap, dalam musyawarah tersebut juga dapat melahirkan solusi mengatasi masalah lampu penerangan jalan di bawah sepanjang tiang pancang Kereta Api Ringan (LRT).
Baca Juga:Pasca Operasi Usus Buntu, Miss V Pelajar di Sumsel Membengkak, Bekas Operasi Membusuk
Sebab diketahui, untuk beberapa lampu penerangan itu yang ada dibeberapa ruas, di antaranya seperti Jalan Tanjung Api-api (Asramah Haji) dan Kolonel H Burlian (Punti Kayu) kerap padam saat malam hari mengganggu aktivitas lalu lintas.
“Harapannya semua rampung sesegera mungkin, Kkita sambut event skala internasional yang akan digelar di Sumsel, Piala Dunia U-20 ini," pungkasnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan sejauh ini persiapan daerah sesuai dengan perencanaan, sehingga diyakini Sumsel dapat menjadi tuan rumah yang sukses sebagaimana harapan negara dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pemerintah Provinsi Sumsel membentuk kepanitiaan daerah persiapan Piala Dunia U-20.
Kepanitiaan persiapan Piala Dunia U-20 ini melibatkan seluruh instansi pemerintah provinsi setempat, TNI/Polri hingga organisasi kepemudaan dan kepariwisataan.
Kepanitiaan daerah bertugas untuk mempersiapkan kebutuhan penunjang selama Piala Dunia U-20 berlangsung di Palembang.
Di antaranya seperti persiapan bidang transportasi, keamanan, kepariwisataan bagi para atlet dan delegasi negara peserta nantinya.
“Kebutuhan penunjang ini sudah siap, tinggal tunggu pelaksanaannya saja,”kata dia.
Begitupun dengan proses renovasi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, sebagai salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun ini ditargetkan selesai selama tiga bulan waktu pengerjaan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumsel Basyaruddin Akhmad, mengatakan penargetan selesainya renovasi di Stadion GSJ sesuai instruksi dari Kementerian PUPR RI yang berlaku untuk lima stadion penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Indonesia lainnya.
Masing-masing Stadion Utama Gelora Bung Karno (DKI Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), Stadion Kapten I Wayan Dipta di (Bali).
“Ya, (instruksinya) sekitar selama tiga bulan, jadi pada awal bulan Mei 2023 ditargetkan selesai (renovasi ini),” kata dia, atau beberapa pekan sebelum kick-off dimulai yakni diagendakan pada 20 Mei 2023.
Basyar mengaku optimistis upaya renovasi stadion GSJ dapat selesai secara keseluruhan sesuai target waktu yang ditetapkan sebab tidak terlalu banyak fasilitas yang mesti dibenahi. Difokuskan perbaikan rumput lapangan dan beberapa komponen lain seperti lampu stadion, papan skor yang mengacu pada standar FIFA.
“Jadi Insyallah siap, diperkirakan masih ada sekitar 20 persen lebih fokus pada rumput,” imbuhnya, untuk diketahui, Stadion GSJ menggunakan rumput jenis Zoycia Matrella yang merupakan rumput standar sepak bola internasional dan banyak digunakan pada stadion di Eropa. [ANTARA]