SuaraSumsel.id - Upaya edukasi dan kampanye kehidupan harmonis gajah Sumatera dan manusia di lanskap padang Sugihan Sumatera Selatan (Sumsel) dilakukan secara digital melalui komik strip.
Lembaga Belantara Foundation berkolaborasi dengan komikus lingkungan Fabianus Bayu serta Iqbal Hariadi & Muhammad Akmal mengkampanyekan bagaimana manusia dan gajah Sumatera bisa harmonis dalam ruang hidup yang sama.
Fabianus Bayu dengan akun Instagram @shirohyde dab Iqbal Hariadi & Muhammad Akmal dikenal dengan akun Instagram @biologeek mengkampanyekan bagaimana kehidupan harmonis gajah Sumatera dan manusia di lanskap Padang Sugihan Sumsel.
"Tujuannya tentu edukasi kepada masyarakat mengenai gajah Sumatra dan peran penting mereka bagi keseimbangan ekosistem khususnya di Lanskap Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan," ujar Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna dalam keterangan persnya kepada Suara.com.
Baca Juga:Modus Lowongan Kerja Tenaga Honorer, Anggota DPRD Sumsel Gelapkan Uang Ratusan Juta
Lanskap tersebut merupakan salah satu dari sedikit kantong populasi gajah yang merupakan indikator lingkungan dalam pengelolaan kawasan hutan. Di beberapa kawasan hutan, gajah berperan penting sebagai penyebar biji tumbuhan dan keberlangsungan ekosistem.
"Edukasi dan kampanye digital ini bertujuan untuk menguatkan program Living in Harmony: Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah yang telah Belantara lakukan sebelumnya bersama Lembaga Swadaya Masyarakat lokal, Forest Wildlife Society dan Rumah Sriksetra," ujarnya.
Program konservasi mencoba mewujudkan harmonisasi dan koeksistensi kehidupan gajah dan manusia di Lanskap tersebut.
Pada edukasi dan kampanye digital sebelumnya tahun 2022 diperoleh 14 postingan di Instagram sebanyak 65.333 viewers. "Jangkauan tersebut mengacu pada jumlah akun yang melihat konten kampanye digital di Instagram. Total tayangan atau berapa kali konten kampanye digital ditampilkan, baik diklik maupun tidak, mencapai 85.198 kali," ujarnya.
Fabianus Bayu kegiatan kolaborasi antara bidang konservasi alam dan bidang kreatif seperti ini kedepannya semakin banyak diperlukan. Mengingat tantangannya adalah disinformasi dan tren yang bertentangan dengan konservasi alam juga dilakukan oleh kreator konten melalui media sosial.
Baca Juga:4 Petinggi Kementan Diperiksa Kasus Korupsi Program Serasi di Banyuasin Sumsel
“Pembuatan komik kolaborasi ini bisa ikut menyediakan media edukasi yang nantinya bisa diakses oleh siapa saja yang tertarik menyebarkan pesan konservasi alam. Atau memicu kreator lain untuk membuat versi terbaiknya lewat media dan style masing-masing” kata Fabianus.