SuaraSumsel.id - Pelayanan tidak mengenakkan diungkapkan keluarga Suprapti (60), wanita asal Desa Pemetung Basuki, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, lebih kurang satu jam menunggu di teras Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Martapura.
Pihak keluarga kecewa lantaran harus mengantre 1,5 jam di teras UGD, padahal kondisi makin melemah. “Sekitar satu jam kami dibiarkan diteras IGD ini mas,” ungkap Supriono, anak dari pasien, Senin, (31/10/2022).
Ibu mengidap penyakit hipertiroid dan baru menjalani pengobatan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Karena kondisi ibunya yang tiba-tiba drop akhirnya dibawa ke RSUD Martapura. “Semalam kondisi ibu sempat drop dan dirawat oleh salah satu bidan. Pagi ini kita sengaja ke RSUD Martapura untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Anggota DPRD Kabupaten OKU Timur Komisi ll, Herman yang mendapatkan laporan ini langsung mendatangi RSUD Martapura untuk menolong.
Baca Juga:Tim SAR Hilang di Sungai Endikat Lahat Sumsel Saat Cari Warga Tenggelam Ditemukan Tewas
“Saya sudah sering mendapat informasi terkait buruknya pelayanan RSUD ini. Kali ini tetangga saya yang diperlakukan seperti ini,” ungkap Herman dengan nada berang.
“Seharusnya pihak RSUD diterima dulu. Jikapun tidak bisa dirawat di sini, nantikan bisa diberikan rujukan,” ucapan Herman.
Direktur RSUD Martapura dr Dedy Damhudy saat dikonfirmasi menyampaikan permohonan maaf, atas ketidaknyamanan pasien terhadap kinerja stafnya.
“Ini hanya miskomunikasi. Sebab surat rujukan pasien tersebut ke dr spesialis penyakit dalam Palembang. Tapi saat ini sudah kita tangani dan diberikan pelayanan maksimal,” ucap dr Dedy.
“Kami manajemen mohon maaf atas kejadian ini, dalam waktu dekat akan kita lakukan pembinaan. Alhamdulillah kondisi pasien juga saat ini sudah normal dan baik-baik saja,” sambungnya.
Baca Juga:Masalah Banjir Dan Sampah Lamban Teratasi, Pemekaran Palembang Dinilai Ide Baik