SuaraSumsel.id - Ekspresi wajah Alif Dan Nana tampak bersemangat ditemui di kampus siang itu. Alif sedang menanti perkuliahan pada jam 01.00 wib di jurusan Manajemen Informatika Program Studi Telekomunikasi Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Sriwijaya (Polsri).
Sementara Nana telah selesai mengumpulkan berkas di jurusan Teknik Informasi, di kampus yang sama dengan Alif. Keduanya pun mengungkapkan selama tiga bulan terakhir menjadi momen mengharukan dalam hidup mereka.
Alif dan Nana berasal dari keluarga berbeda, tapi keduanya penerima beasiswa dari Gojek di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Keduanya anak mitra Gojek yang berprestasi namun terhalang biaya.
Alif dengan nama lengkap Alif Syahputra Perdana Makariam merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang tengah menunaikan mimpi ayahnya menjadi talenta digital masa depan.
Baca Juga:Heboh Kepala Samsat III Palembang Larang Wajib Pajak Setor ke Bank Sumsel Babel, Akhirnya Minta Maaf
Dengan santai, Alif menceritakan ia sempat setahun “mengubur” mimpi kuliah akibat ekonomi keluarga nan sulit karena pandemi Covid-19. Ayah Alif yang kerja “serabutan” tertatih membiayai pendidikan ketiga anaknya.
Meski sudah menjadi mitra Gojek sejak 2018, Ayah Alif awalnya tidak menjadikan mitra Gojek sebagai pekerjaan utama. Pandemi membuat ayah Alif terdampak sehingga penghasilan mitra Gojek sebagai tumpuan satu-satunya.
Situasi pandemi ternyata tidak sepenuhnya berdampak buruk, ritme kerja Ayah Alif cukup meningkat dengan semakin banyak mempercayai transaksi ekonomi pada jasa transportasi online. Alif pun tidak segan membantu sang ayah, yang makin mendorong Alif menguburkan mimpi berkuliah tersebut.
“Sempat tunda satu tahun. Saat nganggur itu, bantu ayah jadi driver Gojek, jika layanan go-food ‘kan hanya makanan yang diantar, jadi bisa sembari bonceng ayah agar jangan terlalu capek kerja sampai malam, karena terima banyak pesanan,” aku Alif yang juga menjadi guru mengaji di lingkungan rumah guna membantu meringankan beban sang ayah.
Mimpi Alif pun mulai terwujud, saat ayah membaca pengumuman beasiswa di kantor Gojek Palembang, Sumatera Selatan.
Baca Juga:Polda Sumsel Bagikan Nomor Layanan Baru, Warganet Ingatkan Kasus Lama Belum Terungkap
“Awalnya ayah yang mendaftarkan, Alif pun akhirnya tertarik, dan Alhamdulilah sangat membantu. Melihat ayah lega, anaknya bisa kuliah, membuat Alif harus membuktikan kemampuan,” ujar Alif yang akhirnya tertarik dengan perkembangan digitalisasi saat ini.
Cerita hidup yang dilalui Alif nyaris sama dengan Nana. Meski tidak sempat menganggur melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi, namun Nana sempat putus harapan saat orang tuanya mempertimbangkan keinginan berkuliah di jurusan berbiaya mahal.
Kejadian itu diakui Nana dengan nama lengkap Sahlaa Mahdiyyah Al Andya membuatnya tidak bersemangat bercita-cita lebih tinggi.
Beruntungnya, kesedihan pun Nana tidak lama. Dunia rasanya berbalik saat Nana diceritakan ayah lulus dalam program beasiswa Gojek. Ayah yang merupakan mitra driver Go-ride diam-diam mendaftarkan berkas Nana sebagai calon penerima beasiswa yang menjadi program tahunan Gojek.
Kala itu ayah Nana pun membaca pengumuman penerimaan beasiswa bagi anak mitra driver di kantor Gojek. Program Gojek yang mengajak agar bangkit bersama saat pandemi.
“Harapan ayah tidak lain, Nana bisa mencoba bidang ilmu lain. Di program studi Teknik Telekomunikasi, Nana mendapatkan pengetahuan dan peluang bekerja yang lebih luas,” aku Nana dengan mata berbinar.
Gadis manis nan suka menulis cerita-cerita hidupnya ini pun berterima kasih pada sang ayah, yang memberikan perspektif bidang lain yang kini terus berkembang, ilmu digital.
“Mungkin bidang telekomunikasi yang menjadi jalan hidup Nana. Sekarang Nana senang mempelajarinya, dengan restu ayah yang bikin bahagia. Semoga ini cara meng-amin-kan keinginan ayah,” pinta Nana.
Nana sendiri baru mengetahui jika ia lolos pendaftaran administrasi beasiswa pada bulan Agustus. Pada saat itu, terdapat 11 orang yang terjaring di seleksi lanjutan. Dari belasan yang dinyatakan lolos itu, empat orang dinyatakan sebagai penerima beasiswa tahun ini.
“Beasiswa Gojek ini sudah menentukan kampusnya, kita tinggal pilih program studi sebelum ikut tes bersama. Tahun ini, empat anak dinyatakan lolos, termasuk Alif dan Nana,” terang Nana.
Dalam memenuhi biaya sekolah, Gojek memberikan uang pembayaran SPP secara berkala kepada penerima bea siswa. Uang tersebut kemudian disetorkan penerima beasiswa ke kampus. “Ditransfer saat pengurusan pembayaran SPP tiap semester. Jika Nana menerima Rp7-8 juta per semester. Jika Alif, kemungkinan di bawah Nana,” ujar Nana.
Alif dan Nana pun bertekad menyelesaikan perkuliahan mereka sekaligus mimpi orang tua dengan hasil yang membanggakan.
Fokus Gojek Dorong Taraf Hidup Mitra Dan Keluarga
Program Beasiswa Gojek ini konsisten diadakan setiap tahun yang menjadi program Gojek Swadaya berfokus mendorong peningkatan taraf hidup mitra driver dan keluarga.
Head of Indonesia Regions Gojek, Gede Manggala mengatakan program ini bertujuan memberikan kesempatan luas pada anak mitra driver di delapan kota. “Sampai saat ini, sudah ada 45 anak mitra driver berprestasi yang menerima beasiswa yang sepenuhnya ditanggung oleh Gojek, dari awal masuk hingga lulus atau selama 3 tahun ajaran,” ujar Gede saat recemoni pemberian simbolik program beasiswa di Palembang, Sumsel (12/10/2022).
Gojek bekerjasama dengan Politeknik sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan ilmu pengetahuan berorientasi pada praktik kerja dan membuka kesempatan bagi lulusan segera terserap sebagai tenaga kerja tepat guna.
Terdapat delapan politeknik negeri unggulan yang bekerja sama dengan Beasiswa Gojek yaitu Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
“Semoga talenta-talenta muda terserap lapangan kerja ini, juga menjadi upaya mendukung percepatan pemulihan kondisi saat ini,” harap Gede.