SuaraSumsel.id - Warga seberang ulu Palembang Sumatera Selatan mendeklarasikan diri agar pisah dari kota Palembang. Keinginan ingin memisahkan diri ini pun bukan serta merta, namun sudah berlangsung sejak tahun 2004.
Bahkan jalan panjang pemekarang warga seberang ulu Palembang ini juga didukung oleh mantan Gubernur Sumsel, Ramli Hasan Basri.
Hal ini terungkap dari terbentuknya Komite Persiapan Pemekaran Kota Palembang Ulu (KP3U) di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Dikatakan Ketua Komite P3U Vayshol Sandrogi.
Baca Juga:Netizen Kecewa Ridwan Kamil Kritik LRT Sumsel, Proyek Mahal Sepi Penumpang: Kan Pandemi, Kang
1. Netizen Kecewa Ridwan Kamil Kritik LRT Sumsel, Proyek Mahal Sepi Penumpang: Kan Pandemi, Kang
Belakangan muncul kehebohan setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengkritik keberadaan LRT Sumsel yang disebutkan proyek mahal namun sepi penumpang. Pemberitaan akan hal ini pun ramai dibahas di media sosial. Netizen pun beragam mengungkapkan pendapatnya.
Menurut netizen, situasi pandemi membuat LRT cenderung sepi penumpang. Ridwan Kamil sempat menyebutkan jika LRT Sumsel berbiaya hingga Rp9 triliun namun penumpang sepi.
2. Orang Tua di Sumsel Bingung Larangan Obat Penurun Demam Sirup: Padahal Sudah Sering Dipakai
Baca Juga:Cuaca Sumsel Di Akhir Pekan: Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan Sampai Malam Hari
Orang tua di Sumatera Selatan (Sumsel) masih kebingungan soal larangan penggunaan obat penurun demam yang dikenal dengan merek parasetamol sirup untuk anak-anak. Padahal, pengakuan sebagian besar orang tua tersebut, anak-anak sering diminumkan jenis obat tersebut jika demam sekaligus gejala penyertai.
Lia, ibu dua anak di Palembang menceritakan dia sering dan malah menyimpan obat parasetamol sirup sebagai pilihan saat anaknya diserang demam. Obat penurun demam yang dijual di apotik secara bebas, memang dikenal lebih cepat menurunkan demam.
3. Cerita Warga Pali Sumsel Diminta Rp30 Juta Agar Kasus Selesai, Kapolres Beri Tanggapan Ini
Warga di kabupaten Pali, Sumatera Selatan (Sumsel) mengaku harus bertransaksi atas kasus yang menjeratnya, hingga diminta uang Rp8 juta.
Sebut saja korban KT (39), asal warga Kecamatan Talang Ubi karena bakal ditetapkan sebagai tersangka karena menadah barang hasil curian. Namun, ia membantah tudingan itu karena tidak mengetahui jika barang tersebut merupakan hasil curian.
4. Pupus Harapan Sekolah di Lumbung Sawit Sumsel
Tanah merah yang menjadi jalan utama menuju Desa Sumber Jaya di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, belum sepenuhnya kering. Tanah yang basah sisa hujan semalam tak menyurutkan semangat pasangan Sugiyono (67) dan Sariyem (58) memanen kelapa sawit.
Sore itu, keduanya terlihat sibuk mengumpulkan buah tandan sawit yang masih kecil, sawit buah pasir. Satu per satu tandan buah sawit segar dikumpulkan di lahan sawit yang lembab. Menurut Sugiyono, tumpukan sawit buah pasir itu sudah hasil panen maksimal dari lahan yang dimilikinya saat ini.
5. 5 Fakta Pengusaha Sawit Sumsel Mularis Djahri Dibebaskan: Polisi Belum Rampungkan Berkas
Pengusaha sawit di Sumatera Selatan (Sumsel), Mularis Djahri dibebaskan karena masa tahanannya telah habis sementara penyidik belum mampu merampungkan berkas perkaranya.
Tersangka kasus dugaan perambahan lahan perkebunan dibebaskan pada Senin (17/10) malam. Berikut lima fakta pembebasan pengusaha sawit di Sumsel karena berkas dan alat bukti belum lengkap.