SuaraSumsel.id - Peristiwa kerusuhan menyebabkan ratusan suporter bola Arema meninggal dunia menjadi kisah sedih pada keluarga ini. Suami istri yang disebutkan merupakan suporter Aremania meninggal dunia pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Satu (1/10/2022).
Tampak di rumah duka di Jalan Bareng Raya 2 G, RT 14 RW 8, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (2/10/2022) telah ramai keluarga berkumpul. Belakangan diketahui jika sepasang suami istri tersebut bernama M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30).
Beruntungnya sang anak M Alfiansyah (11) berhasil diselamatkan di tragedi tersebut.
Doni (43), saudara korban, menuturkan, saat itu dia juga ikut menyaksikan laga derbi Jawa Timur itu. Dirinya menemukan keberadaan kedua korban di Stadion Kanjuruhan setelah ditolong oleh orang lain.
Baca Juga:Operasi Pasar Beras Rp5.000 Per Kilogram di Palembang Diharapkan Jaga Inflasi Sumsel
Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.
"Jenazah sampai rumah sekitar subuh. Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahat," kata Doni saat diwawancarai di rumah duka pada Minggu (02/1/2022)
Doni memperkirakan, kedua korban meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan menghirup gas air mata.
Sedangkan, anak korban dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi. "Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," katanya.
Almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan, almarhum Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.
Baca Juga:Berduka Tragedi Stadion Kanjuruhan, Suporter Sepak Bola di Sumsel Sesalkan Tembakan Gas Air Mata
Menurut Doni, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, terdapat dua suporter turun ke lapangan. Kemudian polisi menghalau massa yang turun menggunakan gas air mata.
Sementara itu, Doni mengungkapkan, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang. "Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," ungkapnya.
Kisah ini kemudian viral di media sosial dan dibagikan oleh akun publik @kabarnegri. Banyak kemudian netizen mendoakan pasangan ini.
Namun ada juga yang masih mempertanyakan penyebab tragedi ini.
"Sing rusuh / kusruh nek tengah lapangan... knpo nembake gaass air mata nek tribun penonton..." ujar netizen.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri sendiri memastikan korban yang meninggal atas peristiwa kejadian ini mencapai 125 orang.