SuaraSumsel.id - Sosok guru kesenian di Palembang, Sumatera Selatan (SUmsel), Washington kini mengijak usia senja. Dia kini berusia 70 tahun. Belum lama ini sosoknya viral di media sosial karena kedapatan mengamen di depan siswanya sendiri.
Pilihan mengamen tersebut bukan alasan. Karena selama menjadi guru honorer selama 30 tahun di Palembang, ia pun tidak mendapatkan pensiun seperti hal guru-guru lainnya.
Kesehariannya ia pun terpaksa mengamen dari pasar ke pasar tradisional, dari lokasi ramai penduduk ke kawasan pemukiman. Bahkan tak jarang juga menyanyikan lagu daerah khas Palembang.
Bakatnya sebagai seniman terlihat dari olah vokal dan kemampuan memainkan gitar. Latar belakang guru tanpa pendidikan formal tidak menjaminnya mendapatkan data pensiun.
Dia sudah mengajar sejak tahun 1990 hingga 2019. Selama puluhan tahun tersebut rela menjadi guru sukarelawan di berbagai sekolah dengan gaji seadannya.
Sejak pandemi, keahliannya bermusik makin tidak dilirik. Meski sudah ke sana kemari menawarkan pelajara seni, namun tidak banyak sekolah yang mau menerimanya karena alasan pandemi.
Karya-karya pun tidak sembarangan, banyak karya ciptaan terutama lagu-lagu daerah yang belum tergarap maksimal. Belum lama ini, ia melamar di salah satu sekolah namun tetap gagal.
Untuk menutupi kondisi ekonomi, guru kesenian ini pun mengamen bahkan di depan siswanya.
Belakangan, nama seniman Washington makin dikenal. Beberapa lagu kemudian dinyanyikan ketika ada anak-anak murid yang datang ke sekolah sekaligus merekam dan turut bernyayi bersama.
Baca Juga:Fakta-Fakta Cadangan Gas Baru Pertamina Ditemukan di Ladang Adera Pali Sumsel
Akhirnya di kediaman bapak Washington (70th) tepatnya rumah sejarah peninggalan mertuanya almarhum almarhumah inilah beliau tinggal dan bisa menciptakan Karya-karya lagu daerah palembang.
Komunitas Perawat Peduli Palembang juga membuka donasi untuk seniman Washington. Dari unggahan media sosialnya, cukup banyak netizen yang kemudian tergerak berdonasi.