Ponpes Gontor Diminta Bertanggungjawab Juga Pada Santri Korban Penganiayaan yang Alami Luka-Luka

Meski Ponpes bersembunyi dibalik kata mendisiplinkan, namun bagaimanapun sangat mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan di dunia pendidikan.

Tasmalinda
Rabu, 14 September 2022 | 18:56 WIB
Ponpes Gontor Diminta Bertanggungjawab Juga Pada Santri Korban Penganiayaan yang Alami Luka-Luka
Kepergian Santri Gontor. Ponpes Gontor juga diminta bertanggungjawab pada santri yang mengalami luka-luka [Kolase @soimah_didi]

SuaraSumsel.id - Peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami Albar Mahdi, santri asal Palembang Sumatera Selatan masih menjadi sorotan. Karena itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga ikut bersuara atas kasus ini.

Kepolisian memang telah menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni dua santri senior, MFA asal Tanah Datar, Sumatera Barat dan IH asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung. KPAI juga mengungkapkan Ponpes Gontor makin meningkatkan pengawasan pada santrinya.

Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dalam peristiwa ini diketahui terdapat tiga korban, dua santri mengalami luka-luka dan satu orang santri asal Palembang meninggal dunia.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, sebenarnya ada 3 santri menjadi korban kekerasan fisik. Namun satu orang meninggal. Dua lainnya kemungkinan besar mengalami luka fisik," jelasnya.

Baca Juga:Viral Pukul PM TNI di Palembang, Anggota Biddokes Polda Sumsel Ditahan!

Dua santri lain tersebut, harus dipastikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan jajarannya, agar segera mendapatkan haknya.

Proses autopsi jenazah Albar Mahdi santri Gontor Ponorogo [Foto: ANTARA]
Proses autopsi jenazah Albar Mahdi santri Gontor Ponorogo [Foto: ANTARA]

"Mengalami kekerasan dan melihat kawannya mendapatkan kekerasan hingga tewas, sangat mungkin kedua anak tersebut berpotensi kuat mengalami gangguan psikologis. Oleh karenanya diperlukan adanya assesmen psikologi segera oleh lembaga layanan di daerah," katanya.

"Dalam hal ini yang melakukan kekerasan adalah kakak kelas. Apakah selama ini ada teguran ketika para santri senior yang bertugas mengawasi santri junior melakukan kekerasan," kata Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI Jasra Putra melansir suarajatim.id-jaringan Suara.com, Rabu (14/9/2022).

Meski Ponpes bersembunyi dibalik kata ‘mendisiplinkan’, namun bagaimanapun sangat mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan di dunia pendidikan.

Baca Juga:Heboh Polisi Pukul PM TNI di Palembang, Polda Sumsel: Oknum Bakal Diproses Disiplin Dan Pidana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini