SuaraSumsel.id - Pengacara nyentrik Hotman Paris Hutapea menyarankan agar korban pemukulan (penganiayaan) anggota DPRD Palembang, Julita alias Tata agar terus melanjutkan kasusnya. Dia berhara[, korban tidak berdamai dengan pemukulan yang dilakukan oleh oknum DPRD kota Palembang, H.M Syukri Zen.
Hotman Paris juga sebelumnya memberi perhatian khusus terhadap aksi pemukulan oleh oknum DPRD kota Palembang dari fraksi partai Gerindra M. Syukri Zen, terhadap seorang pengendara wanita saat mengantre di SPBU Demang Lebar Daun.
M. Syukri Zen kini telah berstatus sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Palembang guna penyidikan kelengkapan berkas sebelum dilimpahkan ke Pengadilan.
“Memang hak penegak hukum untuk menyarankan perdamaian, namun tidak ada siapa pun yang bisa memaksa kamu (Julita, red) untuk berdamai, ” ucap Hotman ke Julita, Minggu (4/9/2022) di Jalan Sudirman.
Baca Juga:Harga BBM Subsidi Naik, Warga Sumsel Kaget Hingga Pasrah: Akhir Pekan Yang Pahit
“Dalam undang-undang tidak ada wajib untuk berdamai. Boleh berdamai tapi tidak wajib, jadi kamu (Julita, red) jangan mau didekati siapa pun. Kalau kamu tidak mau berdamai karena itu hak kamu,” pesannya terhadap Julita.
Hotman mengisyaratkan, perkara penganiayaan yang dilaporkan oleh Julita dengan sangkaan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan juga menambahkan sangkaan pasal tentang penghinaan dengan pasal 311 KUHP dan 315 KUHP.
“Sebab juga keluar kata-kata kasar ‘binatang’ dan lainnya,” imbuhnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Minggu (4/9/2022).
Hotman sampaikan usai Julita menjelaskan pasca kejadian pemukulan tersebut ia langsung membuat laporan ke Polsekta Ilir Barat 1 Palembang pada 5 Agustus 2022 lalu.
“Saya langsung lapor ke Polsekta Ilir Barat 1, dan oknum DPRD itu beberapa kali di panggil oleh penyidik namun selalu mangkir dengan alasan sedang dinas di luar. Memang sempat ada saran dari penyidik untuk berdamai saja,” ucapnya.
Baca Juga:Dilaporkan Istri "Layangan Putus Versi ASN", ASN di Sumsel Dimutasi Bukan Dipecat
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Julita menegaskan bahwa yang bersangkutan M. Syukri Zen pelaku pemukulan tersebut tidak pernah secara langsung meminta maaf dan mengajak berdamai.
“Tidak pernah, bahkan dia juga melaporkan saya pada 18 Agustus lalu dengan pasal pengeroyokan,” akunya.