Penyebutan untuk lomba perahu bidar juga telah mengalami perubahan, dari lomban, kenceran hingga sata ini menjadi bidar.
“Setelah jaman kolonial, Belanda juga pernah menginstruksikan untuk diadakan lomba bidar ini setiap tahun. Namun momennya adalah untuk merayakan hari ulang tahun sang ratu Belanda yaitu Wilhelmina yang berulang tahun pada tanggal 31 Agustus,” jelasnya.
Budayawan tersebut menegaskan bahwa perlombaan bidar sudah ada sejak jaman dulu dan bukan diciptakan oleh orang-orang Belanda.
“Nah itu perlu dicatat, bahwa Belanda itu hanya meneruskan karena mereka berpikir bahwa perahu bidar ini menjadi hiburan yang menarik untuk digelar itu tahun 1920,” tegas dia.
Baca Juga:Cadangan Gas Baru Ditemukan di Sumsel, Sumur Eksplorasi Sungai Rotan Milik Pertamina
Meski diadakan untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina yang juga diadakan pada bulan Agustus, dikatakan Kemas AR Panji bahwa bukannya tidak bergeser hanya momennya yang berubah.
“Saat sudah merdeka, masyarakat kita bingung mau merayakan hari kemerdekaan ini dengan apa maka dilanjutkanlah lomba perahu bidar tersebut. Bulannya tidak bergeser hanya momennya saja yang berubah, jadilah itu tradisi masyarakat Palembang yang berjalan setiap tahunnya dan menjadi pesta rakyat,” tambahnya.
Perkembangan jaman dan saat pandemi Covid-19 melanda, perkembangan perlombaan perahu bidar semakin menurun setiap tahunnya.
Dikatakan Kemas AR Panji bahwa terjadi kemerosotan dalam perlombaan perahu bidar setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan semakin sedikitnya keberadaan perahu bidar dan ditambah dengan vakumnnya perlombaan tersebut sejak tiga tahun terakhir akibat Covid-19.
“Perawatan perahu bidar ini tidak murah, kalau tidak diurus maka kerusakannya akan sangat parah yang menyebabkan perahu tidak layak pakai. Apalagi sudah tiga tahun tidak diadakan, sehingga mereka pemilik perahu bidar maupun pendayung juga bingung mau diapakan perahu ini,” tuturnya.
Baca Juga:Akhir Pekan di Sumsel, Palembang Diguyur Hujan Sore Hingga Sore Hari
Keberadaan perahu bidar ini sangat memerlukan perhatian dari pemerintah setempat agar kelestariannya tetap terjaga dan dapat menjadi sarana untuk menciptakan atlet-atlet dayung yang bisa berlaga di kancah nasional maupun internasional.