SuaraSumsel.id - Ilmu gaib hingga perdukunan kian ramai diperbincangkan di ruang publik setelah perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin yang berujung pada pelaporan polisi. Pesulap merah yang gentol membongkar trik-trik dukun yang cenderung menyesatkan seolah dianggap persatuan para dukun tidak mempercayai ilmu gaib.
Padahal pesulap merah sudah meluruskan dukun yang dimaksud ialah dukun-dukun yang menggunakan ayat-ayat tertentu guna membohongi orang tertentu, tidak seperti dukun beranak atau dukun urut. Belakangan Gus Miftah pun bersuara soal perdukunan. Dia mengungkapkan jika mereka yang datang kepada dukun atau dikenal sebagai orang pinter sebenarnya ialah orang bodoh.
Di akun media sosialnya, Gus Miftah menerangkan cukup detail soal perdukunan dan mengapa masih banyak masyarakat yang mempercayai praktek perdukunan yang membohongi tersebut.
Dukun yang membohongi dengan menggunakan ayat-ayat tersebut demi meraup keuntungan sama halnya menjual ayat-ayat Alquran bagi kepentingan yang salah.
Baca Juga:Kejar Target, Brantas Abipraya Optimis Jalan Lintas Timur Sumsel Tuntas di 2023
Gus Miftah mengawali dengan potongan surat di Alquran. Dia pun menjelaskan jika kehancuran besar kehidupan manusia ialah orang-orang yang tidak memanfaatkan ilmu. Karena itu muncul orang-orang yang berkedok agama.
"Kehancuran terbesar ketika ada orang pintar yang keblinger, namun lebih barangnya lagi ada orang-orang bodoh yang malah menjual ayat-ayat," ujarnya.
"Kapasitasnya goblok dan menyesatkan. Menggunakan dalil agama guna menjual ayat-ayat agama," ujar Gus Miftah menohok.
Dengan situasi yang makin banyak orang-orang membicarakan soal hal-hal gaib maka, Gus Miftah pun menyampaikan solusinya. Dia mengungkapkan bagi orang yang pintar hendaknya mengamalkan ilumnya dengan baik.
Sedaangkan bagi mereka yang tidak berilmu alias bodoh, maka hendaknya mau belajar.
Baca Juga:BMKG: Pada Siang Ini, Daerah di Sumsel Bakal Diguyur Hujan Deras
"Dengan keinginan mau belajar yang benar maka tidak mudah dibodohi oleh ramalan. Orang yang datang pada orang-orang pinter sebenarnya ialah orang-orang bodoh, sedangkan orang yang datang kepada para normal sebenarnya orang yang upnormal," ujar Gus Miftah.
Di narasi media sosialnya, Gus Miftah menuliskan pula pesan yang bijaksana.
"Barangsiapa mengunjungi seorang arraaf atau peramal (dukun) dan percaya pada apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (Alquran)." (Hadits sahih diriwayatkan Imam Ahmad)
Unggahan Gus Miftah ini pun disambut netizen dengan beragam komentar.
Dulu wktu sd di janjiin yg hapal rukun iman boleh pulang duluan.. Pas gede kok iman ke dukun.
"Bojoku ae ra tak percoyo..opo maneh dukun...musryik," ujar ia.
"Sht slluu guuuu," kata netizen.
"Dukun itu pintar keblinger, dapat mempengaruhi orang lain hingga percaya dengannya, karena masih banyak di Indonesia orang orang yang percaya kepada mereka," katanya.
"Backsound terlalu keras Gus..." tulis netizen lain.
"Kecuali dukun pijet ato dukun bayi," ujar netizen.
"Ini baru Gus asli. klau yg d lawan psulap merah Den Bagus," kata netizen.
"UDIN manaa udinnn," tulis netizen lainnya.
"Saya suka nya dukun pijat dukun bayi udah itu aja karna real sebab ibu mertua saya suka ngurut2 bayi dan anak2 kecil dan ibu2 juga,sebener nya orang nya gx mau d kata kan dukun yg sering saya temui,tp lebih gampang nya dukun hanya nama bahasa saja,..klw yg dukun2 yg lain entah..lebih baik rukiyah sendiri semua orang juga bisa rukiyah dgn ajaran agama masing2 itu jauh lebih mulya..semua ada d al quran kita tinggal cari,bismillah semoga kita semua sehat panjang umur dan selalu dlm lindungan allah aamiin.." tulis netizen lainnya.