Cerita Haru Kakek Fahrizal Lubis: Sembuh Dari Kelumpuhan, Tunaikan Nazar Keliliing Indonesia Dari Medan Hingga Papua

Dengan memanggul tas di bahu yang bertuliskan Bayar Nazar Ke Papua NTT dari Medan 10 April 2021, kakek Lubis tiada henti terus berjalan.

Tasmalinda
Kamis, 14 Juli 2022 | 07:30 WIB
Cerita Haru Kakek Fahrizal Lubis: Sembuh Dari Kelumpuhan, Tunaikan Nazar Keliliing Indonesia Dari Medan Hingga Papua
Kakek Fahrizal Lubis sembuh dari kelumpuhan, berkeliling Indonesia [Sumselupdate]

SuaraSumsel.id - Seorang kakek 69 tahun, Farizal Lubis tengah menunuaikan nazarnya berkeliling Indonesia. Mengalami kelumpuhan selama hampir tiga tahun terakhir membuatnya bernazar ingin berkeliling Indonesia ketika bisa sembuh.

Warga asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara mengaku sepanjang perjalaan telah mengumpulkan cukup bekal. Namun juga lebih banyak merupakan pemberian dari dermanawan yang ditemui ketika di perjalanan. Pensiunan sopir Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu itu juga mengaku sepanjang perjalanan juga melakukan pekerjaan serabutan.

“Saya bicara kepada anak-anak saya bahwa tidak butuh perlindungan, yang saya perlukan hanya do’a. Seringkali merasakan sakit d ijalan, jika sepekan berjalan betis ini keras,” akunya.

Diapun mengungkapkan perjalanan tidak biasa ini bermula sejak tanggal 10 April 2021 lalu, usai Kakek Lubis dinyatakan sembuh dari lumpuh total selama dua tahun tiga bulan.

Baca Juga:LRT Sumsel Belum Diserahkan Ke Pemda, DPRD Sumsel Akui Sulit Alokasikan Anggaran

Lumpuh total yang dialami Kakek Lubis disebabkan oleh tragedi kecelakaan di Tol Cipali, Jawa Barat pada 2018 lalu. Kala itu, Kakek Lubis mengalami koma selama beberapa hari.

“Saya sempat koma selama beberapa hari. Namun saya kuat melewatinya. Setelah sadar dari koma, saya divonis oleh dokter mengalami kelumpuhan total dengan jangka panjang atau seumur hidup,” ungkap Kakek Lubis melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Rabu (13/7/2022).

Dengan memanggul tas di bahu yang bertuliskan ‘Bayar Nazar Ke Papua NTT dari Medan 10 April 2021’, kakek Lubis tiada henti terus berjalan.

Ia bercerita, kecelakaan dua tahun silam itu merenggut nyawa istri dan anak bungsunya. Aksi berjalan kaki dari Medan ke Papua merupakan ungkapan rasa syukur karena dapat kembali berjalan pasca mengalami kelumpuhan.

“Jadi bayar nazar bukan keliling Indonesia, tujuannya menemui anak dan cucu saya. Yang merestui bayar nazar ini adalah diri sendiri dan keluarga,” ujarnya.

Baca Juga:Sumsel Jadi Pelopor Dharmayatra Indonesia, Jadikan Prambanan Dan Borobudur Pusat Keagamaan Hindu-Budha

Pihak Satpol PP Pagar Alam pun menyambut sang kakek. Selain menganggumi tekad tidak biasa tersebut, anggota Sat Pol PP juga berempati pada kakek ini..“Banyak cerita dari beliau yang menjadi bekal perjalanan hidup kelak, semoga cita-cita beliau berjalan kaki dari Medan sampai Papua tercapai dengan lancar,” harap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini