Edi Harto, penjual daging di Pasar Inpres menjelaskan kenaikan harga daging karena stok sapi dari Lampung langka sedangkan permintaan banyak.
Lalu faktor pembatasan keluar masuknya hewan ternak karena imbas penyakit mulut dan kuku (PMK) juga berdampak pada harga daging.
"Naik karena sapi barangnya agak langka, permintaan banyak," ungkapnya.
Menurut Edi, permintaan daging dari pembeli sejauh ini tidak ada masalah meskipun harganya alami kenaikan. Justru kata dia permintaan meningkat.
Baca Juga:Ratusan Umat Muslim di Makassar Ikuti Sholat Idul Adha Dengan Penuh Suka Cita
Hari biasanya ia menyiapkan 1 ekor sapi potong, saat ini dua ekor sapi potong yang menghasilkan 400 kilo daging.
"Sudah ada langganan tersendiri, alhamdulillah harga daging naik tidak mempengaruhi daya beli pelanggan," timpalnya.
Kemudian tak hanya cabai dan daging yang harganya melonjak. Harga ayam potong juga naik.
Tiga hari lalu harganya Rp30 ribu per kg, sekarang menjadi Rp40 ribu. Kenaikan harga ayam potong juga disebabkan karena stok sedikit dan permintaan banyak.
Ini diungkapkan Teti, pedagang ayam potong di Pasar Inpres.
"Sehari ini sama kematin permintaan banyak. Hari ini stok ada 200 kilo, lumayan ramai. Kemarin juga 200 kilo langsung habis. Alhamdulillah meski harga naik, pembeli masib ramai," bebernya.