SuaraSumsel.id - Sejumlah perusahaan rintisan atau lebih dikenal dengan startup memutusan hubungan kerja atau PHK pada banyak karyawannya, salah satunya PT Fintek Karya Nusantara dengan produk dagang LinkAja.
Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengungkapkan LinkAja sebagai perusahaan startup yang sedang berkembang pesat, diharap bisa agile dan adaptif ketika dihadapkan pada situasi penyesuaian bisnis.
"Menjawab tantangan ini, memang akan ada beberapa perubahan signifikan yang akan dilakukan LinkAja, terutama berkaitan dengan fokus dan tujuan bisnis perusahaan. Hal ini, tentunya juga akan berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, salah satunya adalah reorganisasi SDM," ujar Reka, seperti dilansir Hops.ID-jaringan Suara.com, Kamis (26/5/2022).
Reka Sadewo mengatakan, penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan, atas dasar relevansi fungsi pada kebutuhan dan prioritas perusahaan saat ini.
Baca Juga:Harga Hewan Kurban di Sumsel Naik Terdampak Penyakit Mulut dan Kuku, Warga dan Peternak Was-Was
Penyesuaian yang dilakukan ini telah lebih dulu mempertimbangkan matang-matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk ratusan karyawan.
"Tentunya perencanaan tersebut juga akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi yang telah digariskan oleh Pemerintah dan mematuhi prinsip-prinisip Good Corporate Governance," kata Raka.
Raka mengungkapkan jika perusahaan akan semaksimal mungkin memberi berbagai dukungan karyawan yang PHK agar melewati masa transisi.
"Apapun perubahan yang dilakukan perusahaan, tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kami, serta komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pengguna," tutupnya.
Langkah PHK ini juga diambil perusahaan rintisan atau start up lain semisal Zenius dan TaniHub. Hal ini menjadi sorotan lantaran karena jumlah karyawan yang PHK mencapai ratusan.
Baca Juga:Bersama Alex Noerdin, Mantan Ketua KONI Sumsel Muddai Madang Dituntut 20 Tahun Penjara