Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Meningkat Tahun Ini, 240 Hektar Lahan Terbakar

Telah mencapai 240 hektar (ha) lahan terbakar sepanjang Januari hingga April tahun ini.

Tasmalinda
Rabu, 25 Mei 2022 | 11:04 WIB
Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Meningkat Tahun Ini, 240 Hektar Lahan Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel meningkat tahun ini. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Luasan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatera Selatan atau Sumsel meningkat pada tahun ini. Dari bulan Januari hingga April, tercatat sebanyak 240 hektar atau ha yang sudah terbakar.

Luasan itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 16 ha.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan Kementerian Lingkungan Hidup (BPPKIHL) Wilayah Sumatera Selatan Ferdian Kristanto mengatakan pada Januari-April 2022 luas Karhutla di Sumsel mencapai 240 Ha. 

Berdasarkan data yang dihimpun luas kebakaran hutan dan lahan itu tersebar di tiga kabupaten masing-masing seluas 83 Ha  di Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Ogan Komering Ulu seluas 83 Ha, dan selebihnya atau beberapa titik di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali).

Baca Juga:Buntut Viral Jaksa 'Nyawer' Di Atas Panggung, Kejagung Perintahkan Kejati Sumsel Turun Tangan

“Jika melihat luasan Karhutla ini KLHK mendorong kolaborasi bersama BRIN, TNI, dan mitra lain untuk dapat mensukseskan program TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) tahun ini yang berlangsung 15 hari ke depan,” kata dia,

Merujuk pada April lalu KLHK dan perusahaan RAPP sudah melaksanakan TMC di wilayah Riau selama 15 hari dengan hasil peningkatan 15 persen curah hujan sebagai upaya pencegahan Karhutla.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah menjelaskan program TMC sangat dibutuhkan untuk membasahi lahan gambut sekaligus meminimalisir potensi kebakaran seiring memasuki musik kemarau.

BPBD Sumsel mencatat pada Mei 2022 sudah ada 316 titik panas, jumlah itu memperlihatkan peningkatan sebab di bulan yang sama tahun kemarin terpantau sebanyak 139 titik panas.

Hal ini merupakan sinyal kenaikan titik panas pada bulan Mei-Juni-Juli dan puncaknya pada bulan Agustus-September mendatang.

Baca Juga:Heboh Video Jaksa di Lahat Joget dan Saweran, Kejagung Perintahkan Kejati Sumsel Lakukan Hal Ini

"Selain TMC kami pun sudah menyiagakan semua personel pemadaman di darat untuk memitigasi karhutla tahun ini di setiap wilayah,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini