SuaraSumsel.id - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus mendapatkan kritikan. Kali ini, berasal dari mantan perwira TNI, Ruslan Buton. Dalam podcastnya bersama Refly Harun, Ruslan Buton menyampaikan pesan menohok pada Jokowi. Dia menyarankan agar Jokowi meniru kepemimpinan Suharto.
Dikatakan Ruslan Buton, Soeharto memilih legowo mundur dari jabatannya guna menghindari pertumpahan darah sesama anak bangsa.
“Pak Harto itu menghindari pertumpahan darah anak bangsa. Dalam kondisi tekanan, menghindari pertumpahan darah, beliau (Soeharto) mengumumkan kemunduran diri,” katanya dikutip Hops.ID-jaringan Suara.com Kamis (12/5/2022).
Jokowi bisa melakukan hal sama. Ruslan berharap, Jokowi sebaiknya mengundurkan diri jika sudah tidak mampu mengurus Indonesia.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 12 Mei 2022: Wilayah Dataran Rendah Bersuhu Terik, 33 Derajat Celcius
“Di eranya Pak Jokowi, kita tidak melihat seperti itu. Intinya surat itu berisi keprihatinan dan menyarankan agar Jokowi mengundurkan diri, kalau sudah tidak mampu. Nah sebaiknya mundur, itu langkah terbaik dan terhormat,” imbuhnya.
Dia berani mengatakan hal tersebut karena menurutnya itu merupakan kebebasan berpendapat. “Saya anggap (Jokowi) sudah tidak mampu. Kan dilindungi oleh Undang-Undang kebebasan berpendapat itu,” tuturnya.
Jabatan periode kedua Jokowi masih sekitar dua tahun lagi hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Beberapa waktu ke belakang, sempat muncul isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) sehingga muncul peluang Jokowi menjabat hingga 2027 atau mungkin tiga periode.
Melansir hop.id-jaringan Suara.com, dia berani mengatakan hal tersebut karena menurutnya itu merupakan kebebasan berpendapat.
Baca Juga:Dua Pekan Ekspor CPO Dilarang, Petani Sawit Sumsel: Harga TBS Kian Anjlok, Penuh Ketidakpastian
“Saya anggap (Jokowi) sudah tidak mampu. Kan dilindungi oleh Undang-Undang kebebasan berpendapat itu,” tuturnya.
Seperti diketahui, jabatan periode kedua Jokowi masih sekitar dua tahun lagi hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Beberapa waktu ke belakang, sempat muncul isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) sehingga muncul peluang Jokowi menjabat hingga 2027 atau mungkin tiga periode.
Isu penundaan pemilu mulanya digaungkan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Zulhas mengatakan ada beberapa alasan mengapa Pemilu 2024 perlu diundur.
"Jokowi dinilai masih yang terbaik berdasarkan hasil survei. Kedua, situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai dan memerlukan perhatian khusus," katanya.