Cara Jitu Industri Rumahan Kue Kering di Palembang Bertahan, Resep Keluarga Jadi Andalan

Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, industri rumahan kue kering di Palembang panen pesanan.

Tasmalinda
Senin, 25 April 2022 | 04:49 WIB
Cara Jitu Industri Rumahan Kue Kering di Palembang Bertahan, Resep Keluarga Jadi Andalan
Pemilik Toko Cing's Kitchen di Palembang, Yanti membuat kue kering [Suara.com/Melati Arsika Putri]

SuaraSumsel.id - Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau lebaran tahun 2022, industri rumahan kue kering di Palembang Sumatera Selatan atau Sumsel panen pesanan. Salah satunya Toko Cing's Kitchen milik tiga bersaudara yang tinggal di Jalan Sutan Sahrir Lorong Haji Sa'ad, 5 Ilir Palembang.

"Kemarin itu pesanan orang sudah banyak kita tolak, gak bisa kita handle lagi. Kita mengutamakan kualitas, daripada buat banyak tapi rasanya berubah," ujar Yanti di sela-sela membuat kue nastar, Senin (24/4/2022).

Toko kue kering yang sudah berdiri selama 5 tahun ini dikelola oleh Yanti, Ida Lusiana, dan Janariah. Sejak pukul 07.00 WIB mereka bertiga sudah memulai proses pembuatan kue. "Sekarang kita gak ada stok, buat cuma untuk pesanan orang aja. Dari jam 07.00 WIB sampai 09.00 malam," sampainya.

Mengantisipasi membludaknya pesanan, kata Yanti, mereka membuka pre order atau pemesanan dari sebelum puasa hingga Jumat (15/4/2022). "Sudah kita tutup untuk pemesanan, gak bisa handle lagi," imbuhnya.

Baca Juga:Foto Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Disidak di Lapas Beredar Luas, Kuasa Hukum Beri Respon Ini

Kue kering yang dijual Yanti beragam jenisnya, mulai dari choco chip, nastar, kue kacang, dan kue sagu. Tak hanya masyarakat lokal, peminat kue kering buatan Yanti sudah dikirim hingga luar provinsi.

"Mulai pembuatan satu minggu setelah puasa, kita buat untuk pengiriman luar kota dulu. Ada yang pesan dari Makassar, Jakarta, Bali, Surabaya, Bogor. Itu sudah selesai, baru sekarang kita buat untuk pesanan lokal," paparnya.

Sebanyak 200 toples pesanan kue kering  diterima Yanti. Untuk per harinya bisa membuat hingga 20 toples kue kering. "Kadang 15 toples, kalau nastar 13 toples sehari, choco chip bisa 20 toples," imbuhnya.

Dirinya juga mengatakan, kue kering nastar menjadi best seller di tokonya. Ada tiga jenis nastar yang dijualnya, nastar full wisman seharga  Rp210.000per toples, nastar lumer Rp145.000 per toples, dan  nastar keju Rp165.000per toples.

"Kue kami ini resep turunan dari keluarga, jadi kualitas rasa dan tekstur gak berubah. Kue nastar yang best seller, paling oncak kalau kata orang Palembang," sampainya.

Baca Juga:Tri Suaka Minta Maaf Usai Parodikan Gaya Nyanyi Rizal Armada, Netizen: Lokak Susah Balek, Samo-samo Wong Sumsel

Setelah menyelesaikan semua pesanan kue kering, Yanti melanjutkan proses pembuatan kue basah. Dirinya mengatakan, pembuatan kue basah dilakukan ketika mendekati lebaran supaya tidak cepat berjamur.

"Kue kering hari ini selesai, besok sudah mulai kue basah. kue-kue basah nanti buatnya dekat lebaran, biar gak jamuran. Kue kita ini home made tanpa pengawet, jadi sudah selesai buat dipacking, kita kirim," jelasnya.

Sebelum itu, Yanti membuka pre order icip-icip kue basah. Mereka menjual per potong kue basah dalam satu kotak yang berisi 10 potongan. Sehingga pemesanan kue basah lebih meningkat daripada kue kering.

"Kue Engkak, Kojo, Maksubah, Lapis legit, Lapis Legit Nanas, Bolu gulung, kita jualnya per slice. Di dalam satu box itu isinya 10 slice kita jual Rp100 ribu. Jadi konsumen kita bisa mencicipi dulu kue basah buatan kita," tambahnya.

Selain menerima pesanan per toples, Yanti juga membuat pesanan dalam bentuk hampers dan parcel. Untuk hampers nastar mereka jual dengan harga Rp135 ribu.

"Kebanyakan yang beli di kita untuk konsumsi sendiri, bukan resseler. Sudah packing langsung kirim, gak pakek lama, dan juga biar gak numpuk," pungkasnya.

Kontributor: Melati Putri Arsika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini