SuaraSumsel.id - Pengusaha Arifin Panigoro meninggal dunia saat menjalani perawatan di Amerika Serikat. Pria yang lebih dikenal sebagai raja minyak itu tutup usia di umur 76 tahun.
Dia pun menjadi salah satu jajaran orang terkaya di Indonesia. Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri dan pemilik Medco Energi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.
Bisnis tersebut didirikan Arifin di Bandung pada 1972 dengan nama CV Corona Electric, yang awalnya bergerak di bidang instalasi listrik.
Pada tahun 2013, saat menghadiri pembukaan kantor cabang baru Bank Saudara di Palembang, Arifin Panigoro mengungkapkan jika dia mulai merintis perusahaan minyak dan gas dari kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 28 Februari 2022, BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Disertai Petir dan Kilat
Melansir ANTARA, ucapan itu disampaikan di hadapan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dan pejabat Bank Indonesia kala itu.
"Saya sudah lama mengenal Sumatera Selatan, provinsi ini sudah saya jelajahi sejak tahun 1975 untuk mencari sumur gas dan minyak bumi," ujar Arifin kala itu.
Konglomerat kelahiran Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1945 ini akan terus melirik daerah Sumatera Selatan sebagai tempat menginvestasikan kekayaannya.
Setelah sukses di bidang usaha minyak dan gas bumi, Arifin kembali masuk ke wilayah Sumatera Selatan dengan bisnis perbankan, PT Bank Himpunan Saudara 1906 atau Bank Saudara.
Bank Saudara yang sebagian besar sahamnya dimiliki bos Medco itu, membuka cabang di Palembang sebagai kantor pertama di Pulau Sumatera.
Baca Juga:Minyak Goreng di Sumsel Langka, Pengamat Ekonomi Unsri: Pemerintah Lagi Adu Kuat Sama Pengusaha
Setelah melakukan ekspansi di bidang perbankan, alumni Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) 1973 itu mencoba menjajaki usaha sektor perkebunan karet di wilayah Sumsel.
"Sekarang saya sedang mengembangkan ribuan hektare perkebunan karet di dua provinsi yakni Bengkulu dan Jambi," ujarnya saat itu.
Meskipun usaha perkebunannya dilakukan di Bengkulu dan Jambi, namun semua bibitnya dipasok dari sentara pembibitan Sumbawa, Kabupaten Banyausin, Sumatera Selatan.
Melansir Suara.com, Keberhasilan Arifin 'mengasuh' Medco Group membuatnya mengakuisisi perusahaan migas dari Inggris, Ophir Energy, pada 2019 lalu.
Arifin Panigoro memiliki kekayaan sebesar USD550 juta atau setara Rp7,86 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Dengan kekayaan tersebut, juragan minyak ini masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia. Arifin Panigoro berada di urutan ke-47 orang terkaya Indonesia versi Forbes