SuaraSumsel.id - Film Kukira Kau Rumah sudah tembus 673.578 orang penonton dalam empat hari penanyangannya. Media sosial sutradara film, Umay Shahab pun makin ramai dikomentari warganet, Senin (8/2/2022).
Dalam komentarnya, warganet meminta agar film ini pun dibuat series.
Film drama yang disutradarai oleh Umay Shahab serta ditulis bersama Monty Tiwa dan Imam Salimy dengan mengadaptasi lagu berjudul sama oleh Amigdala.
Film ini merupakan debut Umay Shahab sebagai sutradara film panjang dan Prilly Latuconsina sebagai produser. Film produksi Sinemaku Pictures ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Shenina Cinnamon, serta Jourdy Pranata, Raim Laode.
Baca Juga:Kasus Positif COVID-19 Ditemukan di Palembang, Dinkes Sumsel: Warga Kurangi Perjalanan
Film Kukira Kau Rumah tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021 dan dirilis di bioskop Indonesia pada 3 Februari lalu.
Melansir sejumlah sumber, pada 8 Agustus 2020, Umay Shahab mengumumkan akan menyutradarai film yang diadaptasi dari lagu Amigdla yang berjudul sama.
Lewat akun Twitter-nya, dia mengatakan film tersebut ditulis oleh Umay, Monty Tiwa, dan Imam Salimy.
Dalam menulis ceritanya, Umay berkonsultasi dengan beberapa psikolog dan komunitas bipolar. Pada 9 Agustus, Prilly Latuconsina lewat akun instagramnya mengumumkan memproduseri sekaligus memerankan peran Niskala. Pada 12 Agustus, Umay lewat twitternya mengumumkan Andi Rianto akan menjadi music director dan music Illustrator dari Film "Kukira Kau Rumah".
Umay mengatakan akan memulai syuting di tengah situasi pandemi COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan.[6][3] Pengambilan gambar utama dimulai pada 7 Oktober 2020 dan dapat diselesaikan selama 14 hari pada 22 Oktober
Baca Juga:Siswa di Sumsel Terpapar COVID-19, Disdik Terbitkan Juknis Belajar Hybrid Sekolah
Alur film ini menceritakan setelah jatuh dari atap dan membentur kepalanya, sikap Niskala Widiatmika berubah dengan pergantian emosi secara drastis dan konstan.
Saat remaja, ia terdiagnosa gangguan bipolar. Ini membuat ayahnya, Dedi yang terlalu protektif, sehingga Niskala tidak bisa melanjutkan sekolah dan hanya bisa bergaul bersama Dinda dan Oktavinus, teman-temannya sejak kecil.
Ketika ayahnya keluar untuk bekerja, Dinda dan Oktavinus selalu mengajaknya ke kuliah, dengan sepengetahuan ibunya, Mella.
Suatu hari di kampus, seorang murid bernama Pram melihat Niskala dan jatuh cinta kepadanya. Pram memiliki pekerjaan sebagai pelayan di kafe bernama Antalogi dan juga gemar membuat musik akustik, namun bosnya tidak yakin nyanyiannya cocok kafe.
Keesokan harinya, ia menawarkan bantuan ujian Niskala menolak dan ia mendapatkan nilai sempurna. Sesuai perjanjian, Pram mentraktirnya, Dinda, dan Oktavinus di Antalogi. Niskala menentangnya untuk bernyanyi, lagunya yang politis membuat orang-orang pergi, namun Niskala menyukainya.
Mereka semakin dekat dan, setelah rekaman nyanyin mereka berdua menjadi viral, bos Pram membuat slot jadwal musik untuk mereka berdua. Niskala semakin bahagia setelah bersama Pram.
Semakin hari, Mella semakin cemas akan keberadaan Niskala yang semakin jarang di rumah, ia pun menegur Dinda dan Oktavinus.
Di akun media sosial sang sutradara, warganet meminta agar film ini bisa dibuat series.