SuaraSumsel.id - Nama negara Turkiye akan berganti. Presiden Recep Tayyip Erdogan berencana mengubah nama resmi Turki menjadi Turkiye. Perubahan nama ini pun bukan tanpa alasan.
Presiden Erdogan menilai jika Turkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban serta nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik.
“Dalam rangka memperkuat nama Turkiye, dalam segala jenis kegiatan dan surat menyurat, terutama dalam hubungan resmi dengan negara lain dan lembaga dan organisasi internasional, istilah Turkiye akan digunakan sebagai pengganti istilah seperti ‘Turki’, ‘Turkei’, ‘Turquie’ dan seterusnya,” ujarnya melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Kamis (27/1/2022).
Turkiye harus menjadi merek negara tersebut di kancah internasional. Namun, belum tahu kapan tepatnya perubahan nama diresmikan.
Baca Juga:Ratusan Hektar Sawah di Sumsel Terendam Banjir, Benih Jadi Busuk
Seorang pejabat senior pemerintah juga membenarkan rencana itu dan menyatakan jika prosesnya masih berlangsung. “Waktu yang tepat untuk perubahan nama masih dalam pertimbangan pemerintah,” katanya dimuat Greek Reporter.
Penggantian ini sebenarnya telah muncul sejak lama. Erdogan berpandangan bahwa nama ‘Turkey’ yang dikenal dalam Bahasa Inggris sama dengan arti kalkun.
Bahkan, menurut Kamus Cambridge, Turkey didefinisikan sebagai “sesuatu yang gagal” atau “orang yang bodoh atau konyol.”
Erdogan menghadapi tekanan akibat krisis ekonomi di negara itu. Inflasi Turki mencapai level tertinggi selama dua dekade.
Para ahli bahkan meramalkan inflasi menembus 50% dengan harga kebutuhan naik.
Baca Juga:Gadis di Bawah Umur asal Mesuji Dibawa Lari Teman Pria ke Sumsel
Lira Turki juga makin terpuruk terhadap dolar AS, bahkan longsor 44% di tahun lalu. Situasi ekonomi itu disebut akibat kebijakan pemotongan suku bunga tak lazim yang didesak Erdogan.
Wacana perubahan nama itu telah lebih dulu muncul pekan lalu lewat video promosi bertajuk ‘Turkiye’ dengan tone wisata. Hanya butuh waktu sepekan, hingga wacana itu terealisasi.