Muktamar ke-34 NU Digelar, Ini Mekanisme Pemilihan Ketum dan Rais Aam NU

Mekanisme pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam pada Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).

Tasmalinda
Rabu, 22 Desember 2021 | 09:44 WIB
Muktamar ke-34 NU Digelar, Ini Mekanisme Pemilihan Ketum dan Rais Aam NU
Logo NU. Muktamar NU-34 dibuka hari ini, berikut mekanisme pemilihan Ketua dan Rais Aam NU. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU)d dibuka pagi ini, Rabu (22/12/2021). Dalam muktamar NU, bakal menggelar pemilihan Ketua Umum atau Ketum PBNU dan Rais Aam. Perbedaannya,  Rais Aam bakal dipilih dengan mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA).

“Untuk pemilihan Rais Aam dilakukan oleh Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 ulama sepuh. AHWA diusulkan oleh muktamirin,” kata Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar NU, Asrorun Niam melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Rabu (22/12/2021).

Ketua umum dipilih secara langsung oleh muktamirin atau peserta muktamar. Pemilihan digelar setelah melalui serangkaian proses Muktamar NU.

“Kalau ketua umum, dipilih secara langsung setelah melalui tahap penjaringan dan pencalonan,” ujar Niam.

Baca Juga:Sumsel Gelar Pasar Murah Minyak Goreng di 9 Lokasi, Harga Jual Rp14.000 Per Kg

“Setelah diperoleh calon yang memenuhi syarat, dimintakan persetujuan Rais Aam terpilih,” sambung dia.

Ketentuan mengenai pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU juga diatur dalam AD/ART NU Hasil Muktamar ke-33 NU di Jombang, sebagai berikut:

Pasal 40

(1) Pemilihan dan penetapan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Rais ‘Aam dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi.
b. Ahlul Halli wal ‘Aqdi terdiri dari 9 orang ulama yang ditetapkan secara langsung dalam muktamar.
c. Kriteria ulama yang dipilih menjadi Ahlul Halli wal ‘Aqdi adalah sebagai berikut: beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah Annahdliyah, bersikap adil, ‘alim, memiliki integritas moral, tawadlu’, berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik serta wara’ dan zuhud.
d. Wakil Rais ‘Aam ditunjuk oleh Rais ‘Aam terpilih
e. Ketua Umum dipilih secara langsung oleh muktamirin melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Muktamar, dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan dari Rais ‘Aam terpilih.
f. Wakil Ketua Umum ditunjuk oleh Ketua Umum terpilih 

Baca Juga:Hotel dan Restoran di Sumsel Diminta Terisi 75 Persen saat Libur Nataru 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini