SuaraSumsel.id - Dinas Sosial Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan memastikan kondisi kejiwaan dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban pembunuhan sadis. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kedua anak tersebut.
"Untuk hasil pemantauan sementara anak bernama Clara (17) dan Chika (8) masih mengalami depresi sejak peristiwa tragis tersebut terjadi pada pekan lalu," kata Ketua Tim Psikolog Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Rasyid di Baturaja, Jumat.
Sejak kedua orang tuanya dibunuh secara sadis dua anak yatim piatu ini lebih sering menyendiri dari keramaian.
Perubahan prilaku pada kedua bocah warga Desa Bunglai, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya tersebut dikhawatirkan mengganggu kejiwaannya sehingga perlu pendampingan agar kondisi jiwa anak tersebut kembali normal seperti sediakala.
Baca Juga:Sumsel Bakal Jadi Tuan Rumah Pameran Museum Nasional 2022
Pihaknya juga akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kedua anak tersebut guna menghilangkan trauma agar mereka dapat kembali beradaptasi dengan warga sekitar.
"Sangat wajar jika anak mengalami depresi karena kedua orang tuanya dibunuh secara sadis di depan mata mereka," ujarnya.
Kapolsek Peninjauan, AKP Indra Wilis menambahkan pascaperistiwa pembunuhan itu terjadi situasi di wilayah hukum setempat masih aman dan kondusif.
Dia menjelaskan, Clara dan Chika itu sendiri merupakan anak dari pasangan Endang dan Erni yang dibunuh bersama tiga korban lainnya oleh tersangka OT, warga setempat yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Tersangka OT sendiri ditangkap di hari setelah membunuh lima orang warga yang diketahui tinggal sekampung dengan pelaku di Kampung I, Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU pada Jumat (26/11) sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga:Dua Warga Sumsel Curi Data Nasabah Koperasi, Kerugian Miliaran Rupiah
"Pasangan suami istri ini dibunuh secara membabi buta setelah pelaku menghabisi nyawa tiga korban lainnya yaitu Sari (45). (ANTARA)