Korban Dilarang Ikut Yudisium, Muncul Gerakan Kawal Kasus Pelecehan Seksual Unsri

Sebuah gerakan solidaritas tengah dibangun atas tindakn sepihak dari pihak fakultas yang mengeluarkan nama mahasiswi korban pelecehan seksual di Unsri.

Tasmalinda
Jum'at, 03 Desember 2021 | 13:27 WIB
Korban Dilarang Ikut Yudisium, Muncul Gerakan Kawal Kasus Pelecehan Seksual Unsri
Postingan aksi mengawal yudisium korban pelecehan seksual [ist]

SuaraSumsel.id - Sebuah gerakan muncul setelah diketahui nama salah satu korban pelecehan seksual di Universitas Sriwijaya atau Unsri dikeluarkan dari daftar Yudisium, Jumat (3/12/2021) ini.

Hal ini baru diketahui korban setelah sempat datang ke lokasi Yudisium di fakultasnya. Ternyata nama dan kursi untuknya sudah dihilangkan.

Padahal, dia mendapatkan undangan dari pihak Fakultas untuk menghadiri yudisium pada siang ini.

Perwakilan BEM KM Unsri yang mendampingi juga memastikan keberadaaan nama dan kursi yang seharusnya diperuntukkan bagi korban.

Baca Juga:Sumsel Bakal Jadi Tuan Rumah Pameran Museum Nasional 2022

"Setelah dicek, memang hilang namanya. Kursi yang diperuntukkan bagi peserta yudisium (korban pelecehan) juga tidak ada di ruangan," ujar Rahmad Riady.

Diungkapkan Rahmad, peristiwa ini baru diketahui pagi ini.

Saat korban mendatangi fakultas guna mengikuti yudisium Fakultas. Namun, tetiba di lokasi yudisium Fakultas ternyata kursi yang diperuntukkan bagi korban tidak tersedia.

Sontak korban mempertanyakan hal tersebut pada pihak dekanat.

Sempat terlihat di video korban yang masuk ruangan yudisium berusaha menghampiri meja perwakilan dekanat di bagian depan.

Baca Juga:Dua Warga Sumsel Curi Data Nasabah Koperasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Namun aksi ini sempat ditahan beberapa orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini