Cegah Virus COVID-19 Omicron di Sumsel, Pendatang Afrika Jadi Perhatian

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan meminta otoritas pelabuhan memperketat proses skrining COVID-19.

Tasmalinda
Senin, 29 November 2021 | 18:15 WIB
Cegah Virus COVID-19 Omicron di Sumsel, Pendatang Afrika Jadi Perhatian
Ilustrasi tes antigen. Cegah virus COVID-19 omicron di Sumsel, pendatang mancanegara Afrika menjadi perhatian. [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]

SuaraSumsel.id - Otoritas pelabuhan diminta memperketat proses skrining COVID-19 guna mencegah masuknya COVID-19 varian Omicron ke Sumsel.

Kepala Seksi Surveilans dan Imuniasasi Dinkes Sumsel Yusri mengatakan, petugas perhubungan laut harus memeriksa dengan cermat berkas hasil tes usap setiap pendatang mancanegara, terkhusus dari  khususnya dari Afrika.

“Termasuk bandara atau terminal cegah tangkal di pintu masuk terutama bagi yang datang dari negara terjangkit yaitu Afrika. Periksa secara seksama hasil tes usap mereka, bila meragukan cek ulang dan laksanakan karantina,” ujarnya.

Afrika merupakan tempat pertama yang mengumumkan adanya pasien terpapar COVID-19 varian Omicron tersebut.

Baca Juga:Naik Tak Sampai Rp20.000, Ini UMK Palembang Tahun 2022

“Kendati demikian warga masyarakat tidak perlu panik. Kuncinya waspada dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan bila yang belum di vaksin segeralah mendaftarkan diri ke setiap pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya Iche Andriani Libery mengatakan, COVID-19 varian Omicron atau varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Situasi epidemiologis di Afrika Selatan menunjukkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529 yang terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Kemudian WHO pada hari Jumat lalu telah mengklasifikasikan varian B.1.1.529, atau Omicron, sebagai "variant of concern" SARS-CoV-2 dengan mengatakan jika varian ini berpotensi dapat menyebar lebih cepat daripada bentuk virus corona lainnya.

“Namun studi masih terus dilakukan mengenai varian Omicron ini,” ujarnya.

Baca Juga:Keluarga Korban Tabrak Lari di Simpang Charitas Palembang Harap Pelaku Terungkap

Pemerintah diharapkan tetap mengoptimalisasikan upaya tracing dan testing lalu penguatan karantina bagi yang terpapar COVID-19.

“Pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing) juga harus diprioritaskan agar semakin intensif, agresif dan masif untuk mendeteksi risiko masuknya varian COVID-19,” ujarnya.

Cakupan vaksinasi COVID-19 harus diperluas agar semakin merata di seluruh wilayah terutama juga untuk lansia yang masih rendah. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini