Minta Maaf pada Jokowi, Ketua Majelis Partai Ummat Amien Rais Jabarkan Alasannya

Tetiba Amien Rais meminta maaf pada Presiden Joko Widodo. Alasanya karena ini.

Tasmalinda
Senin, 29 November 2021 | 15:33 WIB
Minta Maaf pada Jokowi, Ketua Majelis Partai Ummat Amien Rais Jabarkan Alasannya
Amien Rais meminta maaf pada Jokowi, karena hal ini [YouTube]

SuaraSumsel.id - Tetiba Amien Rais meminta maaf pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ketua Majelis Syuro Partai Ummat menyampaikan hal tersebut di YouTube Amien Rais Official, akhir pekan lalu.

Amien Rais meminta maaf, karena mengungkapkan jika pada pemerintahan ini, terlihat jelas ketakutan-ketakutan yang akan dialami bangsa.

Amien Rais menyampaikan itu dalam video berjudul Hindari Ledakan People Power. Menurut mantan Ketua MPR ini, keadaan rezim Jokowi lebih parah dibandingkan sebelumnya.

"Mohon maaf, ya, Pak Jokowi, Anda memang lebih parah. Tapi, sebelum Anda itu Undang-Undang diproduksi oleh DPR kita itu jumlahnya memang 70 sekian. Menurut BIN secara blak-blakan," katanya dalam akun YouTube tersebut.

Baca Juga:Bentuk Tim Khusus, Jaksa Agung Beberkan Penyebab Mafia Tanah di Sumsel Tinggi

Dia membahas bagaimana Undang-Undang yang disebutnya telah disusupi kepentingan asing.

Amien Rais mengatakan, rezim Jokowi semakin memperparah kolonialisme baru dari kekuatan asing menjajah dan menghisap ekonomi Indonesia.

"Ini saya meminjam istilah yang digunakan Profesor Edi Swasono dari Universitas Indonesia," kata Amien Rais.

Melansir wartaekonomi.co.id-Amien Rais juga mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN), mensinyalir ada 72 Undang-Undang yang disusupi kepentingan asing.

"Di antaranya Undang-Undang Pendidikan Nasional, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Kelistrikan, Undang-Undang Sumber Daya Air, Undang-Undang Penanaman Modal Asing, Undang-Undang Migas, Undang-Undang Pemilu, Undang-Undang Perbankan," kata Amien Rais.

Baca Juga:Cerita Atlet Badminton Sesalkan Cabor Tak Dimainkan di Porprov Sumsel dan 3 Berita Lainnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini