Alex Noerdin, Kasus Korupsi, dan Politik Partai Golkar Sumsel

Alex Noerdin dikenal sosok "orang lama" Partai Golkar di Sumatera Selatan. Bagaimana masa depan partai Golkar setelah Alex Noerdin ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

Tasmalinda
Kamis, 23 September 2021 | 19:48 WIB
Alex Noerdin, Kasus Korupsi, dan Politik Partai Golkar Sumsel
Ketua DPD Partai Golkar Dodi Reza Alex Noerdin [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Sosok Alex Noerdin, bisa dikatakan tokoh sentral Partai Golkar di Sumatera Selatan. Keberadaannya memimpin Partai Golkar tercatat cukup lama, selama tiga periode.

Selama itu, memimpin partai pohon beringin membawa partai ini memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) selama  dua periode, termasuk meraup kursi terbanyak di kalangan legislatif tingkat provinsi.

Tidak hanya tingkat provinsi, sumbangan suara ini pun mampu menghantarkan para kader duduk di senayan. Termasuk sosok Alex Noerdin saat ini.

Alex Noerdin termasuk legislatif yang berhasil meraih suara terbanyak saat Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019. Keberhasilan Partai Golkar mengantarkan kader hingga ke senayan pun, pernah dirasakan sang anak, Dodi Reza Alex Noerdin yang kini menjabat sebaga Bupati Musi Banyuasin.

Baca Juga:Harga Telur Ayam di Sumsel Merosot hingga Rp17.500 per Kg, tapi Daya Beli Masih Rendah

Alex Noerdin, tersangka Masjid Sriwijaya [ANTARA]
Alex Noerdin, tersangka Masjid Sriwijaya [ANTARA]

Kabupaten Musi Banyuasin pun telah mengenal Alex Noerdin sejak lama. Alex Noerdin pernah menjadi Bupati di kabupaten ini selama  hampir dua periode, sejak 2001.

Meski tidak selesai dua periode karena ingin maju pada Pilkada Sumatera Selatan, Alex Noerdin mampu menyakinkan masyarakat Musi Banyuasin agar mendukungnya.

Populis dengan Program Sekolah dan Berobat Gratis, Alex Noerdin mampu unggul. Karir Alex Noerdin pun juga tergolong menukik dan moncer.

Alex memulai karir dengan pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS di Bapeda Musi Banyuasin, Kepala Dinas Pariwisata di Kota Palembang, membuat Alex percaya diri ke gelanggang politik.

Lahir dari sosok ayah sebagai pejuang daerah, Noerdin Pandji membuat Alex Noerdin tampaknya sudah mengenal politik Sumatera Selatan.

Baca Juga:Sumsel Terima Dana Hibah Amerika Serikat, Berikut Ini 12 Proyek Strategisnya

Pencolan Pilkada Sumsel 2008, Alex Noerdin berpasangan dengan Eddy Yusuf yang mampu memenangkan politik Sumatera Selatan 2008.

Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (29/7/2021).  ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (29/7/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Menjelang kepemimpinan periode kedua, Alex Noerdin pernah mencoba peruntungan politik di DKI Jakarta. Tak tanggung-tanggung, saat itu yang dilawannya ialah Wali Kota Solo, Joko Widodo yang berpasangan dengan Ahok.

Alex Noerdin sendiri berpasangan dengan Nono Sampono, pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Namun memang, kemampuannya belum bisa mengalahkan hati para warga warga DKI Jakarta.

Alex Noerdin pun kembali maju pada Pilkada Sumatera Selatan pada tahun 2013.

Saat itu, Alex Noerdin yang masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumsel berpasangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat, Ishak Mekki. 

Meski Hasil Pilkada 2013 ini pun pernah digugat ke Mahkamah Konstitusi, namun tetap dimenangkan pasangan Alex Noerdin dan Ishak Mekki.

Alex Noerdin yang telah dua periode memimpin Sumsel (2008-2018), itu pun sempat digadang-gadang menjadi menteri pada masa Presiden Joko Widodo periode ke dua.

Mengakhiri masa jabatanya sebagai Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin pun merestui anaknya Dodi Reza Alex Noerdin maju pada Pilkada Gubernur 2018-2023.

Saat itu, Alex Noerdin yang masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar yang mengharuskan semua elemen partai Golkar mendukung pencalonan sang anak, Dodi Reza Alex Noerdin.

Meski dalam Pilkada tersebut Dodi Reza Alex Noerdin gagal.

Baru pada awal Maret tahun 2020, kepemimpinan Golkar diserahkan Alex Noerdin kepada Dodi Reza Alex yang kini menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin.

Dodi Alex Noerdin pun kembali digadang-gadang akan dimajukan pada Pilkada 2024 mendatang.

Atas  penatapan tersangka tokoh senior partai Golkar Sumsel ini, Pengamat Politik Baginda Togar menilai Dodi harus mampu memperlihatkan kemampuannya memimpin Partai Golkar.

Alex Noerdin saat menghadiri acara partai Golkar [ANTARA]
Alex Noerdin saat menghadiri acara partai Golkar [ANTARA]

Kondisi ini mengharuskan Dodi bekerja keras dalam memajamen dan menghidupkan kolektif di tubuh partai tersebut, meski hal tersebut dilakukan tanpa sosok Alex Noerdin.

"Meski banyak yang beranggapan pencapaian Dodi di Golkar berkat sosok Alex Noerdin, maka kini waktunya Dodi memperlihatkan kemampuan dirinya memimpin partai dalam kondisi ujian saat ini," ujar ia.

Kondisi penetapan tersangka Alex Noerdin meski masih mengedapankan praduga tidak bersalah tentu akan mempengaruhi cara pandang dan penialaian masyarakat,

"Ini semacam gelombang besar bertalu-talu, bagi kapal partai Golkar di Sumsel. Ini waktunya Dodi memperlihatkan kedewasan berpolitik, meski secara spikis sebagai anak biologis Alex Noerdin," ujar Bagindo.

Eks Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/5). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Eks Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/5). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Keberhasilan memimpin Alex menjadi cerminan dan bayang-bayang apakah sosok Dodi mampu matang secara politik sehingga akhirnya bisa mendapat tiket memimpin Musi Banyuasin, Pilkada di Kota Palembang atau provinsi Sumatera Selatan.

Alex Noerdin ditetapkan sebagai tersangka dua kasus korupsi.

Pada enam hari lalu, Kamis (16/9/2021), Alex ditetapkan tersangka kasus korupsi pembelian gas negara pada BUMD PDPDE hilir oleh kejaksaan agung RI.

Penetapan tersangka juga langsung menahan Alex Noerdin.

Hanya berselang enam hari, Alex Noerdin kembali ditetapkan tersangka kasus korupsi. Kali ini, korupsi masjid Sriwijaya, disangkakan jika mantan gubernur ini memperoleh fee dari pembangunan masjid Sriwijaya yang berasal dari dana hibah APBD Sumatera Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini