"Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih,"
Yang artinya
"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,"

Doa Ketika Hujan Disertai Petir
Baca Juga:Pupuk NPK Mutiara Palsu Beredar di Sumsel, Polisi Sita 700 Sak
Dalam hadits Imam Malik, Nabi Muhammad SAW membaca doa ketika hujan diawali atau disertai petir seperti berikut ini:
"Subhaanalladzii yusabbihur ro'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih"
Yang artinya:
"Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya"
Doa Agar Hujan Berhenti
Baca Juga:BMKG: Sumsel Harus Bersiap Bencana Hidrometeorologi hingga 2022
Hujan deras yang turun selama waktu tertentu juga bisa mengakibatkan banjir.
Di zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi hujan deras selama beberapa hari sehingga banyak akses jalan terputus, persediaan makanan membusuk serta aktivitas umat terhambat.
Nabi kemudian memanjatkan doa kepada Allah SWT:
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari,"
Yang artinya:
"Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan (HR Bukhari).