SuaraSumsel.id - Setelah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penghina agama kristen, kondisi Yahya Waloni masih dalam perawatan medis di RS Polri Keramat Jati.
Penetapannya menjadi tersangka hanya berselang satu hari setelah Muhammad Kece juga ditangkap dengan ancaman hukuman yang sama. Berikut profil Yahya Waloni yang sekarang berstatus tersangka kasus penghinaan agama kristen, dan masih dalam kondisi perawatan medis.
Melansir Suara.com, Yahya Waloni lahir di Manado 30 November 1970, ia dibesarkan dikeluarga yang taat dan sempat menjadi pendeta. Nama sebelumnya ialah Yahya Yopie Waloni.
Pada 2006, ia mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah pindah ke Tolitoli. Pada 11 Oktober 2006, ia menjadi mualaf yang dituntun oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.
Baca Juga:Gubernur Herman Deru Pastikan Sumsel Siap Gelar PTM
Istri dan anak-anaknya pun turut memeluk Islam bersamanya. Setelah mualaf, namanya pun berganti menjadi Muhammad Yahya Waloni.
Nama istrinya, Lusiana menjadi Mutmainnah. Sedangkan nama anak-anaknya, di antaranya Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, dan Sarah menjadi Siti Sarah, sementara anak bungsunya, Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.
Setelah masuk Islam, ia dikenal sebagai pendakwah yang kerap mengangkat topik soal kristenisasi dan misionaris. Kekinian, ia menjadi tersangka penistaan agama kristen atas ceramahnya.
Sumber: Suara.com
Baca Juga:LIVE: Imbauan Protokol Kesehatan Pada Pelaku Seni dan Tokoh Lintas Agama di Sumsel