Anwar pun mengungkapkan, jika sepengatahuan ia, terdapat peraturan yang membatasi penarikan uang dari perbankan di Singapura.
"Ada batasan, dari cerita teman-teman di Singapura. Jika pun uang Rp 2 triliun mau diambil, butuh waktu lama, mungkin berpuluh tahun. Batasan pengambilan uang di perbankan Singapura, sekitar 20.000 US sehari, kalo tidak salah," beber Anwar Fuadi.
Ia pun sempat menyinggung, jika Helmy Yahya sempat bertanya mengenai sosok Akidi Tio pada dirinya, termasuk nasib uang Rp 2 triliun tersebut.
![Si cantik (kanan) bersama dokter keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan [Facebook Dahlan Iskan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/06/35189-si-cantik-kanan-bersama-dokter-keluarga-akidi-tio-hardi-darmawan-facebook-dahlan-iskan.jpg)
"Kan banyak juga yang membahasnya, kito ketawo (tertawa) bae (saja)," aku Anwar Fuadi.
Baca Juga:Pasien COVID 19 Sumsel Sembuh Meningkat, Keterisian RS Menurun
Meski demikian Anwar Fuadi menyebut banyak pengusaha Tionghoa Palembang yang berhasil di Jakarta. Salah satunya, Aguan.
"Asal Palembang (Thionghoa), yang berhasil di Jakarta banyak. Mereka juga membantu masyarakat Palembang, Sumatera Selatan juga banyak meski tidak diumbar-umbar. Orang Tionghoa tetap ingat Palembang, dan dak pacak (tidak bisa) melupakan Palembang, meski sudah berhasil di Jakarta dan lainnya," ungkap Anwar Fuadi.
Sementara Helmy Yahya pun mengakui jika dia pun sempat bertanya pada Anwar Fuadi karena rasa penasaran sosok Akidi Tio ini.
Akidi Tio
Namanya populer sejak 26 Juli 2021. Namanya tertulis di papan pemberian donasi berjumlah fantastik Rp 2 triliun. Nama Akidi Tio kemudian menjadi terkenal dan terus jadi perbincangan publik, hingga hingga kini donasi Rp 2 triliun tersebut tidak pernah teralisasi.
Baca Juga:Ekspor Karet Sumsel Kian Menanjak, Meski Pandemi COVID 19
Pembacaan makamnya Akidi Tio lahir di Guangdong Cina, 1920. Ia memiliki delapan anak, dan belasan cucu. Ia sudah meninggal tahun 2009 lalu.