Tak menyalahkan kebijakan pemerintah sepenuhnya. Novy memilih bersabar dan pasrah atas kondisi pandemi yang belum juga usai.
Akibatnya ia harus memutar otak agar penghasilannya mampu mencukupi Biaya sewa maupun biaya produksi tanpa terjebak dalam kerugian.
“Ya setidaknya satu gerai disini tetap bisa memenuhi segala pembiayaan, kita hadirkan menu-menu baru agar pelanggan tidak hilang,”katanya.
Selama 2 tahun pandemi covid-19 di Indonesia, wanita berusia 38 tahun tersebut mengaku belum pernah mencicipi bantuan dari Pemerintah sebagai pelaku UMKM.
Baca Juga:Sumsel Disiapkan Jadi Produsen Tanaman Porang
"Selama ini ia hanya berjuang dengan penghasilan yang ada kemudian kembali diputar menjadi modal. Saat ini, menjadi jaman susah, orang pasti lebih mengutamakan membeli makanan pokok. Kalau dessert semacam ini kan kebutuhan sekunder,” sambung ia.
Bertahan adalah satu-satunya pilihan yang harus dihadapi umkm saat ini.
“Saya harap pandeminya yang cepat hilang agar roda ekonomi kembali membaik, adanya kebijakan PPKM kan pasti sudah dipikirkan pemerintah bukan semata-mata mau menyengsarakan pelaku umkm khususnya.”pungkasnya.
Kontributor : Fitria
Baca Juga:Medio Agustus, Baru 1 Juta Warga Sumsel Divaksin Dosis Pertama COVID 19