SuaraSumsel.id - Publik di jagad dunia maya dibuat gempar, warganet terus membahas mengenai dana donasi keluarga almarhum Akidi Tio Rp 2 triliun untuk provinsi Sumatera Selatan.
Mereka terus berpendapat hingga muncul tiga tagar yang kemudian tranding top topik Twitter. Warganet pun tampak ramai menghujat.
Tiga tagar trending topik di antaranya Akidi, 2T dan prank.
Mulanya warganet menilai apa yang yang terjadi pada dana donasi almarhum keluarga besar Akidi Tio ialah sebuah kebohongan. Hal ini dinilai sebagai bentuk prank "terbesar" yang pernah terjadi di Indonesia. Malah warganet juga membandingkan dengan sejumlah kejadian yang dianggap prank lainnya, seperti kasus prank Ratna Sarumpaet.
Baca Juga:Polda Sumsel Bantah Anak Akidi Tio Sudah Jadi Tersangka
Kata prank sendiri sudah dibagikan 49,9 ribu tweet.
Menurut warganet pun, donasi Akidi Tio Rp 2 triliun juga dimanfaatkan oleh buzzer pro pemerintah guna "menyerang" barisan peyumbang Palestina.
Kata 2T sudah dibagikan 375 ribu tweet.
Nama Akidio kemudian muncul sebagai trending. Nama ini pun disandingkan dengan orang yang jadi candaan warganet, Mukidi. Mereka membandingkan dua sosok tersebut.
Selain membandingkan, tentu netizen pun akhirnya melontarkan hujatan yang terasa seperti menghina atau menghujat.
Baca Juga:Ini Kronologi Anak Akidi Tio Mau Sumbang Rp 2 Triliun Ke Polda Sumsel untuk Tangani Covid
Kata Akidi juga dipakai 34,8 ribu tweet
Lalu trending twitter lainnya ialan Rp 2 triliun atau dinilai 2T. Nilai 2T dinilai sebagai besaran uang yang didonasikan keluarga besar Akidi Tio kepada masyarakat Sumatera Selatan melalui Kapolda Irjen Pol Eko Indra Heri.
Wargent pun membandingkan Rp 2 Trilun dengan kasus Rp 10.000 Triliun.
Dari sekian banyak hujatan, warganet pun membahas mengenai orang-orang yang sebelumnya memuji ke dermawanan Akidi Tio. Warganet memang tengah terbelah, mereka menganggap orang yang memuji kedermawanan Akidi Tio cendrung tidak sepakat dengan kelompok lain.
Video Denny Siregar yang kemudian menjadi bualan warganet menyinggung dan menghujat dana alokasi Rp 2 triliun yang disebutkan polisi hoaks.
Padahal, pihak kepolisian kemudian mengklarifikasi pernyataan tersebut.
Mereka memastikan belum ada status tersangka, baik kepada anak Akidi Tio maupun dokter Keluarga Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan.
Selain itu, polisi juga memastikan jika keduanya bukan dijemput dalam artian harus mendatangi Mapolda, namun lebih karena diundang, untuk saling berkordinasi.