Namun apalah daya tangan pun tak sampai. Jangankan untuk biaya berobat, untuk makan sehari-hari dirinya kesulitan mencari uang,
“Mau bayar pakai apa Pak kami. BPJS tidak ada Kis Apalagi,” ucapnya sembari duduk di kursi sambil menahan rasa sakit yang dideritanya, Jumat (2/7/2021) dilansir dari Sumselupdate.com--media jaringan Suara.com.
Suryati ibu Erma juga mengatakan, anaknya itu sulit untuk tidur dan hanya bisa duduk di atas kursi saja. Mirisnya, kondisi tubuhnya semakin hari semakin memburuk.
“Cuma duduk di kursi saja, siang malam susah tidur, napasnya sesak, bisa dilihat perutnya membesar dan kakinya juga membengkak,” ungkap Suryati.
Baca Juga:Ini Alasan GOPK Tolak Penerapan Ganjil Genap di Sumsel
Setelah memberitahukan hal ini ke pemerintah setempat (Lurah –red), anaknya (Ema) mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah yang ditujukan ke Puskesmas Tebing Tinggi agar dapat berobat secara gratis.
Namun Suryati bingung dan masih bertanya-tanya, kalau nanti anaknya dirujuk oleh pihak puskesmas ke rumah sakit atau ke rumah sakit palembang, apakah tetap gratis dan dirinya juga tidak mempunyai biaya untuk makan minum saat menunggu anaknya dirawat.
“Tadi Pak Lurah dengan Pak RT 02 datang memberikan surat ini untuk berobat gratis. Besok kami mau membawa anak kami ke puskesmas, Namun saya takut nanti dirujuk ke Palembang. Nah apa masih gratis. Sebab jangankan mau bayar rumah sakit, biaya untuk menunggu anak saya dirawat saja, saya tidak punya uang,” jelasnya kebingungan.
Dirinya berharap, ada para dermawan yang mau membantu untuk penyembuhan penyakit yang diderita anaknya hingga sembuh.
“Kami sangat berharap dan berterima kasih kalau ada para dermawan yang ingin membantu untuk kesembuhan anak kami,” harapnya.
Baca Juga:Sumsel Alami Deflasi Setelah Tiga Tahun, Ini Faktor Penyebabnya
Sementara Jebri (32), tetangga Ema menjelaskan penyakit yang diderita tetangganya itu sudah kurang lebih tiga bulan lama, hanya saja baru baru ini kondisinya semakin memburuk.