Sumsel Alami Deflasi Setelah Tiga Tahun, Ini Faktor Penyebabnya

Deflasi di Sumatera Selatan atau Sumsel ini dipicu oleh penurunan harga cabai merah

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 02 Juli 2021 | 09:35 WIB
Sumsel Alami Deflasi Setelah Tiga Tahun, Ini Faktor Penyebabnya
Ilustrasi pedagang cabai merah. Deflasi di Sumsel salah satunya disebabkan penurunan harga cabai merah. [ANTARA/HO]

SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  mengalami deflasi pada Juni 2021 senilai 0,01 persen. Ini adalah untuk yang pertama kalinya terjadi setelah tiga tahun. 

Deflasi di Sumatera Selatan atau Sumsel ini dipicu oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, angkutan udara, beras, dan daging ayam ras.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan Zulkipli mengatakan, walau terjadi deflasi tapi belum menunjukkan penurunan daya beli.

Deflasi pada Juni ini lebih dipengaruhi penurunan harga untuk kelompok barang yang diatur pemerintah, sementara untuk inflasi inti (di luar makanan dan energi) masih di angka 0,29 persen.

Baca Juga:Sumsel Alami Deflasi 0,01 Persen tapi Daya Beli Dinilai Belum Turun

“Ini menunjukkan bahwa deflasi yang terjadi di Juni belum menunjukkan adanya penurunan daya beli karena inflasi inti masih alami inflasi,” kata dia, Kamis (1/7/2021) dilansir dari ANTARA.

Jika melihat perkembangan dalam tiga tahun terakhir, kondisi ini menjadi yang pertama di Sumatera Selatan. Ini dipengaruhi karena pada Mei ada Lebaran, kata dia.

Secara Inflasi Tahun Kalender (kumulatif) sampai bulan Juni 2021, Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan  (yoy)  Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,24 persen.

Sementara itu berdasarkan dua kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Palembang pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2021 sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) 1,21 persen.

Kota Lubuk Linggau pada bulan Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, inflasi tahun kalender sampai Juni 2021 sebesar 0,76 persen. Inflasi tahunan (yoy)sebesar 1,63 persen.

Baca Juga:Kebijakan Ganjil Genap di Sumsel Belum Diberlakukan, Gubernur: Masih Sosialisasi

Sementara itu berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juni 2021 pada 90 kota IHK di Indonesia, menunjukkan 34 kota IHK mengalami inflasi. Sedangkan 56 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,36 persen, terendah di Kota Pekanbaru dan Kota Tajung Selor sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,89 persen, terendah di Kota Palembang sebesar 0,01 persen. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini