SuaraSumsel.id - Situasi pandemi COVID 19 yang masih belum teratasi juga mengharapkan agar pelaksanaan ibadah tetap terus menjalankan protokol kesehatan atau prokes.
Misalnya, Vihara Dharmakirti di Jalan Kapten Marzuki Kota Palembang, Sumatera Selatan, meniadakan kegiatan undapatta dipusambla pada rangkaian Hari Raya Trisuci Waisak 2565 untuk mencegah kerumunan.
Pembina Vihara Dharmakirti Darwis mengatakan kegiatan undapatta dipusambla mengharuskan umat Budha mengelilingi komplek vihara untuk menerima persembahan uang, makanan dan obat-obatan.
"Selain meniadakan kegiatan itu, kami juga membatasi sembahyang di dalam vihara hanya untuk 400 orang, biasanya bisa sampai 3.000 orang," ujarnya dilansir dari ANTARA, Rabu (26/5/2021).
Baca Juga:6 Warga OKU Timur Sumsel Ditangkap di Way Kanan, Ini Penyebabnya
Namun bagi umat Budha yang tidak kebagian sesi sembahyang pagi tetap dapat melaksanakan sembahyang setelahnya secara bergantian dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Menurut dia, pelaksanaan berbagai kegiatan Trisuci Waisak memang menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 karena Kota Palembang masih berada di zona merah COVID-19.
Setiap orang wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak selama prosesi sembahyang dan melaksanakan ibadah dalam kondisi badan yang sehat.
Meski dilaksanakan dalam keterbatasan, namun ia mengungkapkan umat Budha tetap antusias dan berbahagia merayakan Waisak karena pada tahun lalu rangkaian prosesi hanya bisa dilakukan dari rumah.
"Pada Waisak kali ini mengambil tema eling dan waspada, yakni umat Budha diingatkan agar selalu meningkatkan ketakwaan dan menaati pesan pemerintah terkait protokol kesehatan," pungkasnya. (ANTARA)
Baca Juga:Ingin Melintas di Perbatasan Sumsel - Bengkulu? Polres Rejang Lebong Tawarkan Pengawalan