SuaraSumsel.id - Satuan tugas atau satgas pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla menggelar apel gelar pasukan di Lanud SMH Palembang, Rabu (14/4/2021).
Dalam apel tersebut, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi menyatakan Tim Satgas Karhutla bersinergis dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan unsur lainnya guna tetap mentaati dan mematuhi Protokol Kesehatan COVID-19.
Dalam sambutannya, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi mengatakan apel kesiapsiagaan penanggulangan karhutla bertujuan memastikan kesiapan akhir personil, alutsista dan alat kelengkapan serta sarana prasarana lainnya dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
“Kita dapat mengantisipasi dan mengatasi setiap kendala yang mungkin dihadapi di lapangan dan dapat meminimalisir kerugian akibat karhutla. Saya harap setiap personil satgas dapat berkoordinasi dengan baik,” tegasnya dilansir dari fornews.co - jaringan Suara.com.
Baca Juga:Selesai Jalani Hukuman, Dua Warga Sumsel Napi Terorisme JAT Bebas
Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah menyebutkan terdapat 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutla, diantaranya OKI, OI, Muba, Banyuasin, Pali Muaraenim, Mura, dan Muratara.
"Daerah yang paling rawan terutama di timur, tenggara, dan selatan yakni OKI, Banyuasin, OI yang jika terjadi karhutla asapnya masuk Kota Palembang. “Antisipasi ini perlu kerjasama semua pihak, tidak terkecuali masyarakat,” katanya.
Pihaknya memantau titik api atau hotspot saat ini di wilayah Sumsel masih terkendali, belum ada kejadian karhutla.
"Lahan masih basah karena masa transisi. Titik panas juga belum terpantau," katanya.
Baca Juga:Posko Penyekatan Perbatasan Lampung - Sumsel Diaktifkan Hari Ini