SuaraSumsel.id - Puluhan ternak ayam dan itik milik peternakan di Kawasan Sukabangun II Palembang, Sumatera Selatan mendadak mati tiga hari yang lalu.
Kematian puluhan ternak ini dinilai akibat virus Newcastel Deseas (ND) atau yang lebih dikenal dengan tetelo yang biasa muncul akibat faktor pancaroba.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DP-KP) Kota Palembang menyatakan virus tersebut tidak membahayakan manusia, namun berbahaya antar hewan tersebut. Dampaknya, bisa lebih berbahaya jika peternak kurang memahami virus tetelo sehingga tidak cepat melaporkan kepada pihak terkait.
"Untungnya pemilik ternak segera melapor dan sampelnya sudah kami kirim ke Balai Veteriner Lampung untuk memastikan virusnya," kata Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DP-KP) Kota Palembang Jafrizal di Palembang seperti dilansir dari ANTARA, Senin (12/4/2021).
Baca Juga:Ini 5 Menu Khas Buka Puasa Ramadhan Ala Wong Palembang
Ia menegaskan baik peternak maupun pemilik hewan seperti halnya kucing, anjing, ayam, burung, entok hingga sapi hendaknya memperhatikan musim pancaroba.
"Sering ternak akan terasa stres, saat musim pancaroba. Saat ini klinik hewan sedang banyak-banyaknya melayani pasien," ujar ia.
Ternak-ternak maupun hewan peliharaan harus divaksin agar imunitasnya dapat bertahan menghadapi kondisi pancaroba, jika tidak dilakukan maka penyakit pada ternak berpotensi kumat sehingga berpengaruh terhadap produksi ternak, atau dapat menimbulkan zoonosis.
Ia juga mengingatkan para peternak dan pemilik hewan peliharaan agar memperhatikan kesehatan hewan untuk mencegah zoonosis, karena 70 persen kesehatan manusia bergantung pada faktor kesehatan hewan.
Baca Juga:Vaksinasi Covid 19 Palembang Tetap Dilanjutkan Selama Ramadan