SuaraSumsel.id - Proses penangkapan jemaah yang disebut pendukung ISIS di Masjidil Haram beredar media sosial. Video yang kemudian viral ini menyebutkan pendukung ISIS ini berteriak dan berdoa agar ISIS eksis di Yaman.
Diketahui inseden ini terjadi saat jemaah salat Ashar. Tiba-tiba seseorang dikejar dengan begitu cepat dan dibekuk petugas di lantai pertama Masjidil Haram.
Di media sosial beredar dua versi video pria pendukung ISIS itu berteriak mengganggu jemaah di Masjidil Haram. Petugas keamanan langsung membekuknya.
Dilansir dari Hops.id - jaringan Suara.com, video 2,20 menit di kanal Youtube Al Madina Channel, pendukung teroris tiba-tiba teriak mendukung ISIS dengan mengacungkan pisau ke atas. Pendukung ISIS ini terus berteriak dan berjalan melewati barisan jemaah.
Baca Juga:Kejati Tahan 4 Tersangka, Pemprov Sumsel Hentikan Anggaran Masjid Sriwijaya
Teriakan pendukung teroris ini sontak mengundang perhatian termasuk petugas keamanan. Petugas pun mengikutinya di belakang. Namun pria tersebut terus menerus berteriak lantang dan terus berjalan
Sejurus kemudian, terdengar suara mirip tembakan beberapa kali. Jemaah di Masjidil Haram pun heboh dan kemudian menyemut mendekati titik teriakan pria pendukung ISIS tersebut.
Presiden Hamarain, Syeikh Abdul Rahman As Sudais mengutuk keras peristiwa tersebut.
Dia menegaskan dua masjid suci yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah tempat untuk beribadah dan melaksanakan ritual, bukan untuk menyerukan slogan dukungan tertentu.
Kepala Presidensi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdurrahman as-Sudais, penggunaan ungkapan-ungkapan ekstremis rasial yang sempat dilontarkan oleh pelaku tersebut sejatinya sangat bertentangan dengan ajaran dan nila-nilai dari agama Islam.
Baca Juga:Pasca Penyerangan Mabes Polri, Pengunjung Mapolda Sumsel Wajib Lepas Helm
Bahkan, Syekh Abdurrahman as-Sudaispria menilai, aksi bersenjata yang meneriakkan seruan mendukung teroris itu justru menodai kesucian Masjidil Haram.
“(Pelaku) tidak menghormati kesucian tempat ini. Allah telah menjadikan Masjidil Haram sebagai tempat ibadah, termasuk salat, tawaf, dan haji,” jelasnya menyadur The National News.
Hingga tulisan ini dimuat, belum diungkap identitas dari pria tersebut, termasuk berasal dari negara dan kewarganegaraannya mana.