SuaraSumsel.id - Aksinya terbilang mudah dan mulus, dua orang pegawai bank di Riau berkomplotan mencuri dan menguras tabungan nasabah hingga senilai Rp 1,3 miliar..
Pelakunya adalah NH (37) yang merupakan mantan pegawai bank dibagian teller dan AS (42) yang juga mantan head teller atau pemimpin seksi pelayanan di bank milik pemerintah tersebut.
Dalam melancarkan aksi kejahatan tersebut, pelaku NH menuliskan dan menirukan tanda tangan nasabah dalam form slip penarikan sehingga dapat melakukan penarikan uang tunai dari rekening nasabah.
Sedangkan tersangka AS yang merupakan Head Teller memberikan user ID berikut password sehingga tersangka NH dapat melakukan delapan transaksi penarikan dari rekening nasabah korban pertama dan 1 transaksi dari rekening nasabah korban kedua.
Baca Juga:Strategi Reforma Agraria Sumsel Disusun, Wujudkan Akses Berkeadilan
Keduanya diduga bersekongkol melakukan aksi penggelapan tersebut dan sudah berhasil diamankan polisi.
Dilansir dari Suarariau.id - jaringan Suara.com, Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menjelaskan aksi kejahatan yang dilakukan ini merugikan nasabah dengan nilai yang fantastis.
Korbannya tiga nasabah dengan akumulasi kerugian Rp 1.390.348.076 dengan rincian, korban Rosmaniar dirugikan Rp 1.215.303.076, korban Hothasari Nasution sebesar Rp 133.050.000, dan korban Hasimah Rp 41.995.000.
Kasus ini terungkap saat korban membuat laporan kepada polisi pada 16 Maret 2021. Laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi Nomor LP/102/III/2021/SPKT/RIAU.
Sunarto menjelaskan, berawal pada tanggal 31 Desember 2015, nasabah yang bernama Hothasari Nasution mendatangi salah satu bank milik pemerintah untuk melakukan cetak buku tabungan milik ibunya Hj Rosmaniar yang menjadi nasabah bank tersebut.
Baca Juga:Aset Daerah Milik Sumsel Bakal Disertifikasi Gandeng KPK
Saat itu korban terkejut dengan adanya transaksi penarikan dari rekening, dan tersisa hanya Rp 9.792.044.
- 1
- 2