Angin Segar bagi Barat Pulau Sumatera, JTTS Melesat walau Pandemi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diharapkan menjadi solusi pemulihan usai pandemi ini. Pembangunannya kian membuka ruang bagian barat Pulau Sumatera.

Tasmalinda
Minggu, 21 Maret 2021 | 18:15 WIB
Angin Segar bagi Barat Pulau Sumatera, JTTS Melesat walau Pandemi
Pekerja berada di lokasi pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra Zona 1 di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Foto diabadikan di jalan tol ruas Indralaya – Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer yang merupakan rangkaian JTTS koridor Palembang – Bengkulu, Rabu (17/3/2021). (matakamera/fornews.co/mushaful imam

Karena itu, saat peninjauan ke lokasi pembangunan, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru meminta agar setiap ruas, terutama jalur pintu masuk dan keluar menggunakan ornamen tanjak dan songket.

Kedua benda bersejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya Sumatera Selatan bisa makin dikenal oleh masyarakat yang melintas. Tanjak sebagai penutup kepala bagi laki-laki yang menjadi bagian dari pakaian adat, yang memiliki arti menanjak menuju kemajuan.

Sedangkan songket ialah seni tenun kain yang lahir dari keatifan lokal ialah buah budaya dan kekayaan masyarakat pengerajin  dan Sumsel.

"Saya inginkan agar jalan tol juga menjadi media promosi budaya. Semakin dikenalkan, maka Sumsel pun makin dikenal berbudaya dan menuju kemajuan daerah. Songket dan tanjak bisa dibangun di pintu exit atau rest area (tempat istirahat)," ujar Gubernur Herman Deru.

Baca Juga:Upaya Tingkatkan Hunian, Hotel di Palembang Diskon Hingga 50 Persen

Selain itu, Gubernur Herman Deru juga menginginkan agar di setiap rest area juga menjual kekayaan kerajinan serta komoditas lokal Sumsel.

Hal ini akan mendorong pengejarin, masyarakat petani memiliki pasar baru atas kehadiran pembangunan jalan tol.

"Ini kata Presiden Joko Widodo sebuat lompatan, melesat, mempercepat pembangunan," imbuh Deru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini