SuaraSumsel.id - Antusiasme pemudik jalur perairan dari Palembang menuju Bangka pada H-2 Lebaran 2025 terlihat lesu, mencerminkan tren penurunan jumlah penumpang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Posko Pengamanan Mudik 2025 di Pelabuhan Boom Baru Palembang, hanya 143 penumpang yang menaiki Kapal Express menuju Pelabuhan Mentok, Bangka.
Angka ini jauh dari kapasitas maksimal kapal yang mencapai 407 kursi, meninggalkan ratusan kursi kosong yang seharusnya bisa terisi oleh pemudik.
Kondisi ini cukup mengejutkan mengingat biasanya arus mudik menjelang Lebaran mengalami lonjakan signifikan, dengan banyak masyarakat yang ingin merayakan hari raya bersama keluarga di kampung halaman.
Baca Juga:Shalat Ied di Palembang, Jembatan Ampera Ditutup! Simak Lokasi Parkirnya
Penurunan jumlah penumpang ini menimbulkan berbagai spekulasi, mulai dari kondisi ekonomi yang melemah hingga perubahan preferensi transportasi masyarakat yang kini lebih memilih jalur udara atau bahkan menunda perjalanan karena faktor biaya.
Pelayanan mudik jalur air ini telah dibuka sejak H-7 Lebaran, dengan kapal beroperasi dua kali sehari.
Keberangkatan dari Palembang menuju Bangka dijadwalkan pukul 07.30 WIB, sementara kedatangan dari Bangka ke Palembang sekitar pukul 15.30 WIB.
Tren penumpang sejak awal periode mudik menunjukkan angka yang relatif rendah, mencerminkan minat yang tidak begitu tinggi dalam menggunakan jalur perairan untuk perjalanan ke Bangka.
Pada H-7, hanya 112 penumpang yang berangkat dari Palembang menuju Mentok, dan jumlah ini semakin merosot pada H-6 dengan hanya 54 orang yang menaiki kapal.
Baca Juga:Jadwal Imsak 29 Maret 2025 untuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
Meski sempat mengalami peningkatan di hari-hari berikutnya, lonjakan tertinggi tercatat pada H-3 dengan 146 penumpang, namun angka ini masih jauh dari kapasitas maksimal kapal yang mencapai 407 kursi.
Dengan begitu banyak kursi yang tidak terisi, kondisi ini memunculkan tanda tanya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan sepinya pemudik, apakah karena harga tiket yang kurang terjangkau, kondisi ekonomi yang kurang stabil, atau adanya perubahan pola mudik masyarakat yang kini lebih memilih jalur lain.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, situasi ini cukup kontras, mengingat biasanya lonjakan penumpang terjadi mendekati Lebaran.
Humas Pelindo Palembang, Eco, menjelaskan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi kegiatan mudik di Pelabuhan Boom Baru, sementara operasional kapal berada di bawah manajemen Bahari Kapal Express. "Kami hanya mengoordinasikan fasilitas sandar dan pengamanan bersama kepolisian, Lanal Palembang, serta Basarnas," ujarnya.
Lesunya jumlah pemudik jalur perairan dari Palembang ke Bangka pada H-2 Lebaran 2025 menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai kondisi ekonomi di Bangka yang diduga menjadi salah satu faktor utama penurunan arus mudik tahun ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika ekonomi di daerah kepulauan seperti Bangka memang mengalami tantangan, mulai dari fluktuasi harga komoditas utama seperti timah dan kelapa sawit hingga dampak dari kebijakan ekonomi nasional yang berpengaruh pada daya beli masyarakat.
- 1
- 2