Cari Untung Meski Pandemi, Siasat Pedagang Pempek di Palembang Bertahan

Pedagang pempek di Palembang mengalihkan metode berjualan mereka secara online.

Tasmalinda
Sabtu, 06 Maret 2021 | 14:01 WIB
Cari Untung Meski Pandemi, Siasat Pedagang Pempek di Palembang Bertahan
Pedagang pempek di Palembang [Fitria/suara.com] berjualan online saat pandemi

Hingga kini usaha yang dirintisnya berlabuh sebagai pedagang pempek online.

Berbagai jenis pempek mulai dari lenjer, isi telur, pempek tahu, pempek keriting, pempek kulit, hingga pempek crispy yang dihargai Rp 1000 mulai ia dagangkan sejak Agustus 2020 lalu.

“Meskipun harganya murah, pempek buatan saya punya kualitas, ikannya tidak bau dengan cuka yang juga boleh diadu dengan pempek ternama,”katanya.

Wanita berusia 32 tahun ini biasanya membuat pempek 5-10 kg sekaligus yang kemudian ia bekukan dalam lemari pendingin berukuran persegi empat di ruang tengah rumahnya agar tetap awet.

Baca Juga:Sebut KLB Bodong, DPD Partai Demokrat Sumsel Sepakat Dukung AHY

Meski sebenarnya, pasokan pempek tak bertahan lama tersimpan, karena selalu habis diburu konsumen.

 Ia sengaja tak berjualan di depan rumahnya karena di saat pandemi saat ini masyarakat sekitarnya lebih memilih membeli beras ketimbang pempek.

“Kalau buka di depan rumah lelah untuk menunggu saja, ditambah lokasi rumah saya kan di dalam lorong jadi tidak strategis,” akunya.

Terlebih saat Indonesia, khususnya Palembang dinyatakan masuk zona merah, masyarakat harus menjalani Work From Home (WFH), tetap menjaga protokol kesehatan sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dalam kondisi tersebut masyarakat tidak leluasa untuk keluar rumah dan hal itulah yang juga mendorong Anti berbisnis online.

Baca Juga:Dihadiri Para Mantan Kader, DPD Partai Demokrat Sumsel Tolak KLB

“Alhamdulillah ada saja rezeki yang datang, pagi-pagi pesan 200 ada yang dari media sosial ada yang sampai datang ke rumah,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak