Ini Penyebab Produktivitas Padi Sumsel Masih Rendah

Produktivitas padi Sumsel masih lebih rendah dibandingkan daerah tetangga, Lampung.

Tasmalinda
Selasa, 23 Februari 2021 | 17:14 WIB
Ini Penyebab Produktivitas Padi Sumsel Masih Rendah
Ilustrasi padi. [Dok : Istimewa] Pemerintah Provinsi menyatakan sejumlah kendala penyebab produktivitas padi Sumsel rendah.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan THP Sumsel, R. Bambang Pramono, mengatakan produktivitas padi sangat ditentukan oleh metode penanaman petani di lapangan.

"Petani harus betul-betul menerapkan pemberian pupuk secara tepat dosis, perlindungan serangan hama, hingga penanganan panen," kata ia.

Ia memaparkan sebetulnya ada beberapa daerah, yang menjadi sentra pertanian di Sumsel, yang mampu mencapai produktivitas hingga 9 ton GKG sampai 10 ton GKG per Ha.

Pergudangan Pattene 88. (Dok: Pupuk Kaltim)
Ilsutrasi Pupuk (Dok: Pupuk Kaltim)

“Kalau kita tekan losses jadi 5 persen saja maka ada potensi penambahan produksi sebanyak 40.000 ton GKG,” katanya.

Baca Juga:Tak Bertahan Lama, Papan Ucapan Sumsel Daerah Termiskin Diangkut

Sementara Wakil Ketua Himpun Kerukunan Tani (HKTI) Sumsel M Zain Ismed menilai luasan lahan padi di Sumsel tidak sesuai dengan yang dialokasikan untuk pupuk bersubsidi.

“Karena itu, kelangkaan pupuk bersubsidi akan selalu terjadi kecuali memang ditambah alokasi subsidinya dari pemerintah pusat,” kata dia.

Pemprov Sumsel sebetulnya sudah menyadari masalah luasan lahan yang memengaruhi kuota pupuk bersubdisi. Pasalnya, Sumsel tercatat sempat kehilangan luas tanam seluas 250 hektare pada 2017, lantaran tidak terdata di Kementerian ATR/BPN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini